Para 'Super Sub' dan Sepenggal Kisah Pilu Mereka

27 Februari 2018 18:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Defoe kala bersama Timnas Inggris. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Defoe kala bersama Timnas Inggris. (Foto: Carl Recine/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bagi seorang pemain, menjadi pemain pengganti bukanlah sesuatu yang diinginkan. Menjadi sosok pemain ke-12 dalam sebuah pertandingan berarti menjadi sosok yang terpinggirkan, menjadi seorang outsider karena baru masuk di tengah pertandingan. Namun, hidup sebagai seorang pemain pengganti tidak semenyedihkan itu, meski memang kebanyakan berakhir pilu.
ADVERTISEMENT
Tengok Ole Gunnar Solskjaer. Walau semasa bermain dia banyak menjadi pemain pengganti, dia nyaman menjalaninya. Menjalani prinsip "memberikan efek signifikan sebagai pemain pengganti daripada menjalani 200 laga sebagai pemain inti yang hampa" membuat Solskjaer mampu menorehkan 126 gol, menahbiskan dirinya sebagai salah satu legenda Manchester United yang banyak muncul sebagai pemain pengganti.
Namun, label super sub ini tidak hanya menjadi milik Solskjaer saja. Ada beberapa pemain lain yang juga menyandang status sebagai super sub, karena pengaruh yang mereka berikan kepada permainan usai dimasukkan sebagai pemain pengganti. Berikut adalah nama-nama super sub di dunia sepak bola yang sudah dirangkum kumparan (kumparan.com).
Para super sub yang, kebanyakan kisahnya berakhir pilu di klub tempat dia menjadi super sub tersebut.
ADVERTISEMENT
Javier Hernandez
Sama dengan Solskjaer, Javier 'Chicharito' Hernandez tumbuh dan besar di Manchester United. Penampilan apiknya bersama Timnas Meksiko di ajang Piala Dunia 2010 membawanya hijrah ke Old Trafford dari Deportivo Guadalajara.
Di United, alih-alih menjadi pemain inti, Hernandez justru lebih banyak menghabiskan waktu sebagai pemain pengganti. Dari total 37 gol yang dia lesakkan dalam 103 penampilan bersama United di Premier League, 14 gol dia torehkan ketika berstatus sebagai pemain pengganti. Status super sub pun disandang oleh Hernandez.
Namun, tidak puas dengan status super sub, Hernandez memutuskan untuk hijrah ke Real Madrid dengan status pinjaman. Lalu, dia memutuskan untuk benar-benar pergi setelah menerima pinangan Bayer Leverkusen. Di Jerman, dia mendapatkan apa yang dia mau: menjadi pemain inti.
ADVERTISEMENT
Jermain Defoe
Jermain Defoe memang penyerang yang tajam. Terkhusus ketika dia sedang bermain di Tottenham Hotspur, dia sukses mencetak 91 gol dari 276 penampilan di ajang Premier League bagi Spurs. Namun, siapa sangka 23 dari 91 gol yang dia torehkan, dicetak ketika dia berstatus sebagai pemain pengganti?
Status super sub ini didapat Defoe karena dia cukup sulit menembus tim utama Tottenham Hotspur. Bukan hanya di level klub, di Timnas Inggris pun Defoe menjadi super sub, dengan tiga momen super sub yang cukup ciamik, yakni melawan Andorra (10 Juni 2009, cetak dua gol), melawan Belanda (12 Agustus 2009, cetak dua gol), dan melawan Slovenia (5 September 2009, cetak satu gol).
ADVERTISEMENT
Salomon Kalou
Mungkin Salomon Kalou datang ke Chelsea pada saat yang tidak tepat. Saat dia datang, sosok-sosok penyerang dan winger hebat sudah bermunculan di tim Chelsea. Alhasil, selama enam musim membela 'Si Biru', Kalou banyak bermain sebagai pemain pengganti.
Selama 156 laga membela Chelsea di ajang Premier League, Kalou menorehkan 36 gol dan 11 di antaranya dicetak saat status Kalou sebagai pemain pengganti. Jumlah gol yang cukup impresif, tapi pada akhirnya tetap membuat Kalou tidak puas karena Kalou hanya dilabeli super sub. Dia pun memutuskan untuk hijrah ke Lille pada 2012, dan mendapatkan tempat di tim utama kala membela Hertha Berlin sejak 2014 silam.
Edin Dzeko
ADVERTISEMENT
Berstatus sebagai penyerang produktif di Bundesliga sampai 2011 silam, Edin Dzeko mencoba peruntungannya di Inggris dengan menerima tawaran Manchester City. Harapannya, dia bisa menembus tim utama City yang bergelimang pemain bintang ketika itu.
Dzeko pada akhirnya dapat menorehkan 50 gol dari 130 laga yang dia jalani bersama City di Premier League. Namun, 13 dari 50 goi tersebut dia cetak saat berstatus sebagai pemain pengganti, menjadikan sosok Dzeko sebagai seorang super sub bagi City.
Tidak puas dengan status super sub, Dzeko akhirnya memutuskan untuk hijrah ke AS Roma dan menjadi penyerang inti di sana.
David Fairclough
Jauh sebelum kemunculan Solskjaer, dan empat pemain di atas, ada seorang pemain yang sudah dilabeli sebagai super sub. Dia adalah David Fairclough, pemain yang membela Liverpool pada era 1970an. Meski dia tidak puas dengan label tersebut, banyak gol yang lahir dari kaki Fairclough ketika dia berstatus pemain pengganti.
ADVERTISEMENT
Dari 154 penampilan yang dia torehkan untuk Liverpool, Fairclough sukses membukukan 55 gol. Dari 55 gol tersebut, 18 di antaranya dicetak ketika Fairclough masuk dari tengah-tengah pertandingan. Dialah sang super sub yang pertama dikenal di dunia sepak bola.modern.