Paulo Fonseca: Saya Menginginkan Pemain yang Senang Berada di Roma

9 Juli 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih anyar AS Roma, Paulo Fonseca. Foto: GENYA SAVILOV / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih anyar AS Roma, Paulo Fonseca. Foto: GENYA SAVILOV / AFP
ADVERTISEMENT
Dilarang bertingkah seenak jidat. Larangan itu tersirat dalam konferensi pers pertama Paulo Fonseca sebagai pelatih AS Roma.
ADVERTISEMENT
Hanya karena berstatus sebagai orang baru di Roma, bukan berarti Fonseca tidak mencoba mengenal timnya begitu sampai di Roma. Tak mengherankan bila ia menyadari bahwa tim ini tidak melangkah ke musim 2019/20 dengan mulus-mulus saja.
Di mana-mana ada friksi, di sana sini ada gejolak. Itulah sebabnya, ia tak mau anak-anak didiknya menambah perkara yang tak perlu. Toh, siapa pun yang dikontrak klub memiliki tugas yang sama: Menopang Roma pada kemenangan, gelar juara, bahkan kejayaan.
"Tim ini tidak akan menjadi Roma saya, tapi Roma kepunyaan semua orang. Saya sangat termotivasi untuk membangun sebuah tim ambisius yang dapat dibanggakan oleh seluruh suporter," jelas Fonseca, dikutip dari Football Italia.
"Kami bekerja keras untuk menyatukan tim dan mempertimbangkan pilihan-pilihan kami dengan berhati-hati. Kami menginginkan pemain-pemain dengan sikap yang benar dan sesuai dengan profil tim. Yang kami butuhkan adalah pemain yang dapat meningkatkan performa tim," ucap mantan pelatih Shakhtar Donetsk itu.
ADVERTISEMENT
Edin Dzeko dan Nicolo Zaniolo merayakan gol ke gawang Porto. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Kalau sudah bicara pemain, tidak mungkin tidak membicarakan Nicolo Zaniolo dan Edin Dzeko. Nama yang pertama disebut merupakan komoditi panas di bursa transfer kali ini. Gelandang berusia 20 tahun tersebut tampil ciamik bersama Roma meski startnya tergolong lambat.
Yang paling membekas dalam benak para suporter Roma tentu dwigol ke gawang FC Porto yang mengantarkan Roma ke babak 16 besar Liga Champions 2018/19. Gelar sebagai pemain muda terbaik Serie A 2018/19 mengesahkan pengakuan publik akan kredibilitasnya.
Kualitas ini pula yang menarik minat kampiun Serie A, Juventus. Spekulasi yang beredar, 'Si Nyonya Tua' mesti menebus Zaniolo dengan harga 60 juta euro.
Sementara, Dzeko juga tak luput dari rumor transfer. Inter Milan bahkan dikabarkan tinggal membutuhkan selangkah lagi untuk mendapatkan Dzeko. Konon, rencana tersebut lahir dari gagasan pelatih teranyar Inter, Antonio Conte. Juru taktik yang satu ini dikenal sebagai pelatih yang menggemari arketipe target man seperti Dzeko.
ADVERTISEMENT
Pelatih Shakhtar, Paulo Fonseca. Foto: Reuters/Lee Smith
Merespons rumor yang makin ke sini makin berembus kencang, Fonseca mengisyaratkan bahwa attitude adalah perkara penting dalam metode kepelatihannya. Selama belum ada kesepakatan resmi, seorang pemain akan tetap berstatus sebagai pemain Roma.
"Yang penting bagi kami adalah masa kini dan masa depan. Saya belum bicara dengan Edin (Dzeko), tapi saya menginginkan pemain-pemain yang senang berada di Roma," jelas Fonseca.
"Zaniolo memiliki talenta hebat dan kami sungguh-sungguh percaya kepadanya. Tapi, setiap pemain mesti menunjukkan bahwa ia layak untuk klub ini. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari konsistensi di sesi latihan setiap hari," ujarnya.
Pada akhirnya, Fonseca menuntut supaya pemain-pemainnya bisa menempatkan tujuan klub dan tim di atas ego pribadi. Ia meminta seluruh pemain dan staf yang tergabung dalam tim sadar bahwa stagnasi sebagai perkara haram untuk Roma.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, ia menginginkan timnya bersedia untuk menyikapi perubahan dengan dewasa dan memikul tanggung jawab secara profesional. Kalau tidak bersedia, ya, jangan harap mendapat tempat.