Pelan Tapi Pasti, Atalanta Menenun Mimpi

5 Februari 2019 18:05 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Atalanta usai mengalahkan Juventus. Foto: Reuters/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Atalanta usai mengalahkan Juventus. Foto: Reuters/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Pelan tapi pasti, Atalanta semakin mendekat dengan mimpi besar mereka: lolos ke Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Atalanta sukses memetik kemenangan saat bertandang ke markas Cagliari, Selasa (5/2/2019) dini hari WIB. Gol tunggal Hans Hateboer membawa Atalanta pulang ke Bergamo dengan tambahan tiga poin. Atalanta pun sukses menyeruak ke papan atas, tepatnya ke urutan lima, dengan selisih hanya satu poin dari penghuni posisi empat, Milan.
Tren bagus memang sedang dijalani Atalanta. Di Serie A mereka sudah tak terkalahkan dalam lima pertandingan termutakhir. Namun, yang paling spesial dari perjalanan Atalanta musim ini adalah keberhasilan mereka menghajar Juventus dengan skor 3-0 di ajang Coppa Italia, tengah pekan lalu. Itu merupakan kekalahan domestik terbesar Juventus semenjak dilatih Max Allegri.
Usai menang atas Juventus, Atalanta memanfaatkan momentum tersebut untuk mengais poin di Serie A. Tidak mudah, memang, menghadapi Cagliari yang bermain defensif. Akan tetapi, La Dea tetap berhasil. Memanfaatkan umpan silang Timothy Castagne ke tiang jauh, Hateboer sukses menanduk bola dari jarak dekat untuk memperdaya kiper tuan rumah, Alessio Cragno, saat babak kedua berjalan 5 menit.
ADVERTISEMENT
Tiga poin dari laga itu membuat Atalanta kini memiliki koleksi 35 angka. Jumlah itu sejatinya sama dengan milik Roma dan Lazio yang berada di bawah mereka. Namun, Atalanta punya keunggulan dalam selisih gol dan itu jelas tidak bisa dipisahkan dari betapa produktifnya mereka musim ini.
Sampai pekan ke-22 ini, Atalanta adalah tim paling produktif di Serie A dengan torehan 48 gol. Mereka unggul dua gol atas Juventus, enam gol atas Napoli, dan tujuh gol atas Roma. Namun, problem mereka ada di lini belakang dan itu sempat membuat anak-anak asuh Gian Piero Gasperini ini kesulitan pada awal-awal musim.
Atalanta membuka musim dengan kemenangan 4-0 atas tim promosi, Frosinone. Akan tetapi, dalam tujuh pekan berikutnya mereka sama sekali tak pernah menang. Rinciannya: tiga kali bermain imbang dan empat kali kalah. Sebelas gol diderita Atalanta dalam kurun waktu tersebut.
ADVERTISEMENT
Atalanta baru bangkit pada pekan kesembilan lewatt kemenangan 5-1 atas Chievo Verona. Setelah itu, dalam 13 pekan, Papu Gomez cs. cuma gagal menang lima kali (tiga kali kalah, dua kali imbang). Produktivitas mereka pun meningkat drastis seiring dengan menggilanya Duvan Zapata.
Zapata membuka rekening golnya di Serie A pada laga melawan Bologna di pekan ke-11. Sejak itu, 15 gol tambahan sukses dikemas striker asal Kolombia tersebut. Namanya pun kini berada di papan atas daftar marcatori sebagai penantang serius bagi Cristiano Ronaldo, Kryzstof Piatek, serta Fabio Quagliarella dalam perburuan gelar Capocannoniere.
Zapata jadi bintang kemenangan Atalanta atas Juventus di Coppa Italia. Foto: Twitter/Mozo Football
Pada masa-masa ini, pertahanan Atalanta sedikit membaik, walaupun tidak pernah benar-benar solid. Meski begitu, ketajaman lini serang mereka menutup kekurangan tersebut. Atalanta pun kembali ke papan atas. Musim lalu mereka berhasil finis di zona Liga Europa dan kini zona Liga Champions bukan lagi angan-angan belaka.
ADVERTISEMENT
Seusai laga kontra Cagliari, Gasperini berkata bahwa Atalanta pantas berada di papan atas dan kemenangan atas Gli Isolani tersebut merupakan bukti bahwa anak-anak asuhnya sudah kian dewasa dalam bermain.
"Ini kemenangan yang hebat, sangat berbeda dari yang lain-lain. Kami tak bermain terlalu bagus, tetapi ini diraih menghadapi tim yang bermain defensif dan sangat mengandalkan fisik untuk membuat kami kesulitan," kata Gapserini kepada Sky Italia.
"Kami punya beberapa gaya bermain. Kami bisa bertahan kalau kami perlu dan bisa juga tampil menghibur jika perlu. Performa kami melawan tim-tim besar sangat bagus dan itu membuat kami sadar bahwa kami layak berada di atas."
"Kemenangan atas Cagliari ini adalah hasil yang membuat kami naik peringkat, jadi ini merupakan bukti kedewasaan para pemain di tim yang pantas berada di papan atas," puji mantan pelatih Genoa dan Internazionale itu.
ADVERTISEMENT