Pelatih Iran Muak Ditanya soal HAM oleh Jurnalis AS & Eropa

29 November 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Iran Carlos Queiroz merayakan dengan para pemain usai pertandingan melawan Wales pada Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Jumat (25/11/2022). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Iran Carlos Queiroz merayakan dengan para pemain usai pertandingan melawan Wales pada Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Jumat (25/11/2022). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pelatih Iran, Carlos Queiroz, melontarkan pernyataan tajam jelang bersua Amerika Serikat (AS) di Piala Dunia 2022. Pria asal Portugal itu muak dicecar banyak pertanyaan soal Hak Asasi Manusia (HAM) oleh jurnalis asal AS dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Queiroz mengungkap anak asuhnya hanya ingin menebar senyuman kepada siapa pun selama 90 menit berlaga di Piala Dunia 2022. Jadi, Iran tak memiliki niat sedikit pun untuk melakukan propaganda misi apa pun di Qatar.
"Kami telah berkali-kali mengatakan bahwa kami berdiri dalam solidaritas dalam tujuan kemanusiaan. Kami bersolidaritas untuk tujuan-tujuan baik. Entah itu HAM, rasialisme, hingga anak-anak yang tewas di sekolah," kata Queiroz kepada media Portugal, O JOGO.
"Kami punya semangat solidaritas untuk semua orang, sehingga misi kami adalah memberikan senyuman selama 90 menit kepada siapa saja yang menonton kami," tukasnya.
Pelatih Iran asal Portugal Carlos Queiroz (tengah) memimpin sesi latihan untuk tim nasional di pusat sepak bola tim nasional di ibukota Teheran, pada 14 September 2022. Foto: AFP/Atta KENARE
Diwartakan Mirror, Queiroz bahkan mulai mendapat pertanyaan soal HAM sejak mendarat di Qatar. Alhasil, Queiroz yang mulai muak dengan pertanyaan tersebut akhirnya angkat suara dan menegaskan bahwa anak asuhnya tak memiliki urusan dengan Pemerintah Iran.
ADVERTISEMENT
Maklum, Iran dewasa ini tengah menjadi sorotan negara-negara barat. Adanya kasus pembunuhan yang menewaskan seorang perempuan Kurdi, Mahsa Amini, disinyalir menjadi penyebab utama.
Infografik 'Kematian Mahsa Amini Picu Demo Besar di Iran'. Foto: kumparan
Kendati diterpa banyak cobaan, performa Iran di Qatar sebenarnya tak terlalu buruk. Iran dewasa ini sukses bertengger di posisi runner-up Grup B usai mengoleksi satu kemenangan dna satu kekalahan.
Kini, Iran tengah bersiap melakoni partai hidup-mati pada Rabu (30/11) dini hari nanti. Melawan AS di Al Thumama Stadium, Iran diprediksi bakal main habis-habisan demi merengkuh kemenangan.