Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bojan Hodak, pelatih PSM, sepakat dengan hasil akhir. Menurutnya, satu poin merupakan raihan yang adil buat kedua tim meski Hodak sendiri mengaku kurang puas.
“Kalau ditanya perasaan saya, tentu saja tidak senang. Menurut saya, ini adalah pertandingan baik dan hasil yang adil untuk kedua tim. Ini hasil yang layak untuk kedua tim untuk mendapatkan satu poin,” tutur Hodak selepas laga.
Dengan kata lain, Hodak sangat paham bahwa tak ada hasil lebih baik dari seri. Soalnya, PSM tidak bisa banyak berbuat ketika jumlah pemain berkurang.
Meski demikian, pelatih 48 tahun itu tetap mengapresiasi penampilan skuatnya. Ia bahkan semringah melihat anak didiknya bisa mencetak gol meski dalam keadaan pincang.
“Kami sudah bermain dengan 10 orang pada awal laga. Sehingga, saya tidak punya pilihan banyak selain counter attack. Saya kira pemain memberikan penampilan terbaik mereka. Saya senang dengan usaha mereka. Mereka bisa mencetak gol dan itu hal penting serta perlu,” ujar Hodak.
ADVERTISEMENT
Hodak pulang dari laga AFC Cup dengan bekal pelajaran. Soal kartu merah yang diterima Dedi menjadi salah satu bahan evaluasi penting bagi pelatih asal Kroasia itu meski dirinya sudah pernah menginformasikan kepada pemain.
“Saya memberi tahu mereka saat memulai pertandingan pertama AFC Cup bahwa peraturan berbeda dengan Liga 1 . Di liga, mungkin tekel-tekel seperti itu bisa lolos, tapi di AFC Cup tidak bisa seperti itu. Pada saat saya memberi tahu pemain soal masalah ini, pemain akan bilang iya. Namun, saat emosi sudah meledak-ledak, tentu akan berbeda,” kata Hodak.