Pemain, Pelatih, dan Pejabat Leeds United Rela Potong Gaji demi Selamatkan Staf

26 Maret 2020 18:45 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Leeds United. Foto: Reuters/Ed Sykes
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Leeds United. Foto: Reuters/Ed Sykes
ADVERTISEMENT
Vakumnya kompetisi membuat Leeds United harus mengetatkan ikat pinggang. Itulah mengapa semua pemain, staf kepelatihan, dan pejabat teras memutuskan untuk memotong gajinya sendiri supaya klub bisa terus menghidupi para karyawan lainnya.
ADVERTISEMENT
Wabah COVID-19, tentu saja, jadi biang kerok di balik situasi ini. Gara-gara penyakit yang telah menjangkiti lebih dari 9 ribu orang Inggris itu, kompetisi sepak bola harus berhenti sampai setidaknya 30 April 2020.
Itu berarti, hampir dua bulan Leeds tidak beroperasi secara normal. Uang tiket, suvenir, hak siar, lenyap semuanya. Menurut Direktur Olahraga Victor Orta, ketiadaan kompetisi membuat The Whites kehilangan 'beberapa juta poundsterling' setiap bulannya.
Realitas sudah berbicara. Para pemain, staf kepelatihan, serta pejabat Leeds pun mengambil sikap. Bagi mereka, yang terpenting semua orang di klub tetap bisa bertahan hidup di situasi serbasulit seperti sekarang.
Marcelo Bielsa, pelatih Leeds United. Foto: Reuters/Paul Childs
"Pemain-pemain sudah menunjukkan rasa persatuan dan solidaritas yang luar biasa. Aku bangga dengan sikap mereka," kata Orta dalam pernyataan resminya.
ADVERTISEMENT
"Untuk (pelatih) Marcelo [Bielsa] dan para stafnya, serta semua pemain, kami ucapkan terima kasih karena sudah mendahulukan kepentingan orang banyak di klub ini," sambungnya.
Leeds sendiri saat ini ada di puncak klasemen Championship dengan sembilan pertandingan tersisa. Mereka unggul satu angka atas West Bromwich Albion.
Jika berhasil menjadi juara atau runner-up, Leeds otomatis akan kembali ke Premier League untuk pertama kalinya sejak musim 2003/04.