Pemain-pemain Bengal nan Kontroversial di Era Liga 1

1 April 2020 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persib Bandung Ezechiel Ndouasel (kedua kanan) melakukan selebrasi bersama sejumlah rekannya usai mencetak gol Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persib Bandung Ezechiel Ndouasel (kedua kanan) melakukan selebrasi bersama sejumlah rekannya usai mencetak gol Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Pernyataan penting banget: Liga 1 adalah liga yang diisi banyak kontroversi. Tak percaya? Nih, kami cantumin buktinya...
Sebagian besar daftar tersebut adalah kontroversi yang berkaitan dengan kebijakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Misal, terkait kebijakan marquee player. Ada pula soal gelar juara Bhayangkara FC yang mengundang tanya.
Apa lagi, ya? Oh, juga ada tentang keputusan wasit pada laga Persija Jakarta melawan Persib. Iya, ini berkaitan dengan gol Persib yang tak disahkan serta pertandingan yang berakhir secara dini itu.
Namun, kontroversi tak selamanya cuma datang dari kebijakan operator dan keputusan wasit. Ada juga ragam kontroversi yang muncul dari para pemain, khususnya mereka yang memiliki cap bertuliskan 'bengal'.
kumparanBOLA mengisahkan beberapa di antaranya.

Ferdinand Sinaga

Pemain PSM Makassar Ferdinand Sinaga jelang laga versus Persita Tangerang. Foto: Dok. Media PSM
Sudah lama Ferdinand Sinaga dicap 'si bengal'. Namun, hingga Liga 1 edisi perdana, aksi terakhirnya yang mencuri perhatian adalah saat memanjat pagar pembatas Gelora Bung Karno. Kala itu dia tak kuasa menahan emosinya karena ejekan para suporter.
Itu terjadi pada 2014. Artinya ada jarak sekitar dua tahun dengan dimulainya Liga 1 2017. Orang-orang lantas mengira Ferdinand sudah lebih stabil. Namun, tiba-tiba saja dia menghantam kepala seorang pemain di tengah pertandingan.
Tindakan tersebut terjadi saat tim yang dia bela, PSM Makassar, menghadapi Persela Lamongan. Ferdinand akhirnya didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Dia juga tak diperbolehkan bermain selama empat pertandingan.
Dari situ, beberapa aksi lain bermunculan dari sosok Ferdinand. Dua di antaranya saat berselisih dengan manajemen PSM di pengujung pertandingan Liga 1 2019 dan cekcok dengan Amido Balde pada sesi latihan.

Abduh Lestaluhu

Menurut Tira-Persikabo, Abduh Lestaluhu masih berstatus pemain mereka. Foto: Instagram @AbduhLestaluhu_3
Pada laga antara Bhayangkara FC dan PS TNI (kini Tira-Persikabo) di Liga 1 2017, Abduh Lestaluhu kedapatan melancarkan bogem mentah secara sengaja ke bagian wajah pemain asing Bhayangkara, Thiago Furtuoso.
Momen tersebut amat ironis mengingat Abduh adalah kapten timnya. Dia pun mendapat kartu merah dari wasit. Tak cuma itu, dia juga didenda Rp10 juta sekaligus hukuman larangan bertanding sebanyak lima laga.
Abduh memang dikenal sebagai sosok yang bengal. Setahun sebelum aksinya atas Furtuoso, dia sempat menendang bola dengan sengaja ke arah bench pemain Thailand saat memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.
Namun, saat ini Abduh tampak lebih kalem, terutama sejak dilatih oleh sosok yang memang andal menangani para pemain kontroversial macam dirinya. Siapa lagi kalau bukan Rahmad Darmawan.

Ezechiel N'Douassel

Selebrasi pemain Persib Bandung Ezechiel Ndouasel usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Mula-mula Ezechiel N'Douassel terlihat seperti 'anak baik' saat pertama kali datang ke Persib Bandung. Kian ke sini sebutan tersebut luntur.
Ezechiel seakan menunjukkan rupa sesungguhnya. Cukup sering dia mendapat hukuman kartu dari pengadil lapangan. Bukan cuma karena pelanggaran tekel atau semacamnya, melainkan juga karena terlibat cekcok dengan pemain lawan.
Simak saja catatan berikut. Meski baru bergabung dengan Persib pada paruh musim 2017, Ezechiel sudah menghasilkan 5 kartu kuning. Pada 2018 ada 8 kartu kuning, sedangkan musim berikutnya bertambah dua angka dan satu kartu merah.
Kontroversi Ezechiel tak berhenti di lembaran kartu. Dengan rekan setimnya, dia pernah berselisih kala bertanding. Sekali, sih, bisa dipahami. Tapi ini terjadi sebanyak dua kali, yakni dengan Jonathan Bauman dan Kevin van Kippersluis.
Tak heran bila beberapa suporter cukup senang dengan kepergian Ezechiel, meski masih ada yang menyayangkan. Terlebih, sang pengganti adalah Geoffrey Castillion yang disebut-sebut sebagai versi 'soleh' Ezechiel.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!