Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
'Pembalasan' Kolarov untuk Ultras Roma: Gol dan Gestur Hormat
9 Februari 2019 6:41 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang memenuhi tribune penonton, kekalahan adalah hal yang sukar diterima. Terlebih bila kekalahan itu mendepakmu dari kompetisi. Itu pulalah yang terjadi setelah AS Roma dibantai Fiorentina 1-7 di perempat final Coppa Italia 2018/19.
ADVERTISEMENT
Ultras Roma berang, luapan kemarahan mewujud dalam coretan bernada kasar pada tembok dekat kediaman Aleksandar Kolarov. Ironis juga karena Kolarov menjadi satu-satunya pemain Roma yang mencetak gol pada laga yang digelar di Artemio Franchi, Kamis (31/1/2019), itu.
Setidaknya ada coretan yang mencecar Kolarov setelah kekalahan tadi. Yang pertama berbunyi, 'Buang kesombonganmu', sementara yang kedua berbunyi 'Kolarov adalah orang Kroasia sialan!'
Tentang amukan kedua, sebenarnya cukup lucu karena Kolarov bukan orang Kroasia, tapi Serbia. Ya, namanya juga orang marah-marah, suka aneh jadinya.
Kabar baiknya, Kolarov tahu bagaimana caranya membalas amukan tadi. Walau menutup laga pekan ke-22 Serie A 2018/19 melawan AC Milan dengan hasil imbang 1-1, Roma akhirnya berhasil mematrikan kemenangan pada pertandingan pekan ke-23.
ADVERTISEMENT
Malah ChievoVerona yang menjadi lawan itu dihajar tiga gol tanpa balas di Stadion Marcantonio Bentegodi, Sabtu (9/2/2019). Ketiga gol kemenangan itu dicetak oleh Stephan El Shaarawy, Edin Dzeko, dan..... Kolarov.
Gol si penggawa Serbia itu lahir pada menit 51, saat Roma sudah unggul 2-0. Prosesnya bermula dari aksi individu yang meloloskan Shaarawy dari kepungan lawan.
Berlari dari bidang permainan sendiri, Shaarawy mampu mendekati kotak penalti Chievo. Sadar di hadapannya ada kepungan pemain lawan, Shaarawy melepaskan bola lewat umpan mendatar kepada Dzeko.
Belum sampai bola ke kaki Dzeko, Kolarov sudah berlari mencapai area tengah kotak 16. Itu berarti, peran Dzeko tak hanya soal umpan, tapi memberi ruang bagi Kolarov untuk memperluas ruang tembak.
ADVERTISEMENT
Lantas lewat umpan pendeknya, bola dikirim kepada Kolarov sebelum dikonversi menjadi sepakan yang tak mampu dimentahkan oleh Stefano Sorrentino. Alhasil, Roma bersuka untuk keunggulan 3-0.
Kolarov merayakan golnya dengan gestur unik. Setelah memeluk kawan-kawannya, ia membungkuk sambil menunjukkan gerakan memberi hormat ke arah tribune yang dihuni ultras Roma.
Menurut laporan Football Italia, ultras Roma menyanyikan ejekan untuk Kolarov di pertandingan ini. Lantas, Kolarov menjadi satu-satunya manusia yang tahu maksud dari gesturnya itu: sindiran atau bentuk permintaan maaf tulus.
Sang pelatih, Eusebio Di Francesco, tak mau ambil pusing soal selebrasi anak didiknya. Malah di mata mantan pelatih Sassuolo itu, apa yang dilakukan Kolarov menunjukkan respeknya kepada para suporter.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir itu gestur yang bagus. Ia meminta maaf kepada suporter atas apa yang terjadi. Tapi yang saya tekankan, dalam sebulan ini ia bertanding dengan disuntik penghilang rasa sakit (akibat cedera -red)," ucap Di Francesco, dilansir Football Italia.
"Ia hampir tidak bisa berjalan saat sampai di tempat latihan, tapi tetap mau bermain karena kami memang membutuhkannya. Kadang-kadang ia memang bisa mengucapkan hal yang salah, tapi ia seorang profesional yang luar biasa. Dan tak ada satu orang pun yang dapat mengeluhkan soal penampilannya di atas lapangan," jelas Di Francesco.
Kemenangan ini menggenapkan raihan poin Roma menjadi 38. Kini Roma berdiri di peringkat empat klasemen Serie A 2018/19.
ADVERTISEMENT