Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pembelaan Asisten Riedl soal Blunder Maman di Final Piala AFF 2010
21 Desember 2018 8:57 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Pembelaan untuk Maman Abdurrahman bermunculan setelah bek Persija Jakarta ini terseret dugaan pengaturan skor di final Piala AFF 2010. Terakhir datang dari Wolfgang Pikal yang menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia dalam turnamen tersebut.
ADVERTISEMENT
Setiap ada Alfred Riedl di kursi pelatih Timnas Indonesia, pasti muncul sosok Pikal sebagai tangan kanannya. Itu dimulai sejak Piala AFF 2010, kemudian berlanjut di turnamen serupa untuk edisi 2014 dan 2016.
Untuk kiprah pertamanya, Riedl dan Pikal mengantarkan 'Garuda' melaju ke final, tetapi rapor apik sepanjang turnamen tercoreng oleh kekalahan 0-3 dari Malaysia pada leg pertama final di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Dalam laga inilah, sorotan tajam mengarah ke Maman.
Kesalahan Maman dalam mengawal Norsahrul Ildan Talaha merupakan pangkal gol pertama Malaysia yang dicetak Safee Sali. Kesalahan ini sempat disinggung Andi Darussalam Tabussala (ADT) --Manajer Timnas saat itu-- ketika membahas dugaan pengaturan skor di final Piala AFF 2010 dalam program Mata Najwa, Rabu (19/12/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
ADT tidak melayangkan tuduhan kepada Maman, tetapi netizen telanjur menghujam akun media sosial sang pemain dengan komentar-komentar pedas. Merespons hal tersebut, Pikal coba membela mantan anak asuhnya.
"Gol tersebut hanya kesalahan Maman secara teknik dan taktik. Ya, kesalahan individu. Di sini, pelatih hanya bisa bicara soal teknik dan taktik," ucap Pikal kepada kumparanBOLA, Kamis (20/12) malam WIB.
Klarifikasi Pikal tidak cuma menyoal blunder Maman di Bukit Jalil. Dia juga membantah klaim ADT menyoal kemungkinan ada penyusup ke hotel Timnas menjelang laga final pertama.
Dalam acara Mata Najwa, ADT memang menampik tudingan yang menyatakan bahwa PSSI meminta para pemain untuk mengalah. Namun, dia tidak memungkiri kemungkinan pengaturan skor karena melihat seorang runner perempuan yang masuk ke hotel Timnas dan coba memengaruhi pemain.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu kalau ada penyusup di hotel, tetapi rasanya tidak. Tidak ada juga orang lain yang masuk ke ruang ganti saat jeda babak," kata Pikal.