Pemkab Malang Buka Suara soal Ide Stadion Kanjuruhan Dijadikan Museum

15 April 2023 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berdoa di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, setelah insiden kerusuhan, Selasa (4/10/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga berdoa di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, setelah insiden kerusuhan, Selasa (4/10/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stadion Kanjuruhan akan direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Namun, Tim Gabungan Aremania menolak ide tersebut dan lebih ingin stadion itu dijadikan museum atau dibuatkan monumen sebagai pengenang Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mengomentari soal aspirasi tersebut. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa ide membuatkan museum pengenang tragedi yang memakan 135 korban jiwa itu ada, tetapi prioritasnya tetap merenovasi stadion.
"Semuanya ditanggung oleh PUPR, desain juga dari PUPR," tambahnya.
Orang-orang mengintip melalui gerbang Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Hal senada dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nurcahyo. Ia menyebut bahwa usulan membuat museum ada, tetapi semua diserahkan kembali pada Kementerian PUPR.
"Kalau museum belum [ada kejelasan], itu usulan kami saja nanti dibuat monumen atau museum sebagai pengingat sejarah pernah terjadi tragedi 1 Oktober itu," kata Nurcahyo kepada kumparan saat dihubungi secara terpisah.
"Nanti kami diajak bicara [oleh Kementerian PUPR] terkait gambarnya, konstruksi, dan lain-lain kalau sudah mendekati," tambahnya.
Suasana dalam Stadion Kanjuruhan, sepekan setelah tragedi Foto: Abdul Latif/kumparan
Dalam dokumen PUPR, Stadion Kanjuruhan rencananya bakal direnovasi dalam tempo waktu 28 bulan. Pengerjaan markas Arema FC itu diperkirakan menghabiskan biaya Rp 390 miliar. Kemungkinan renovasi akan dimulai sekitar Mei-Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Wahyu Hidayat menerangkan bahwa pihaknya telah mengirimkan segala yang diminta Kementerian PUPR. Belum ada kabar bahwa kegiatan renovasi bisa mundur atau dimajukan.
"Tim dari Kementerian PUPR sudah turun dengan balai yang ada di Jawa Timur. Sudah dicek semua, lalu kami diminta untuk juknis kriteria, jadi pernyataan-pernyataan kesiapan untuk direnovasi, sudah kami kirim. Kemudian, kami tinggal menunggu hasilnya saja. InsyaAllah segera," tutur Wahyu.
"Lihat saja, kami kan baru diminta persyaratan-persyaratannya, tapi nanti yang akan melelang, mendesain, dan pelaksanaannya siapa itu dari pusat semua," tandasnya.