Penampakan Baru Roman Abramovich, Terlihat 'Kacau' di Tengah Krisis Chelsea

15 Maret 2022 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
ADVERTISEMENT
Roman Abramovich tengah menjadi sorotan di tengah konflik Rusia-Ukraina dan krisis yang menimpa Chelsea. Terkini, taipan Rusia itu tertangkap kamera dalam kondisi yang 'kacau' alias penampilannya tampak acak-acakan atau berantakan.
ADVERTISEMENT
Diwartakan oleh The Sun dan Reuters, Abramovich berada di Bandara Ben Gurion, Israel, pada Senin (14/3). Pria 55 tahun itu dikabarkan hendak terbang ke Turki.
Lebih lanjut, The Sun melaporkan Abramovich terlihat acak-acakan. Dalam foto yang beredar di media sosial, rambut dan brewoknya yang memutih dibiarkan memanjang dan tak dicukur.
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
"Orang Rusia yang terkena sanksi itu [Abramovich] terlihat tampak acak-acakan di Bandara Ben Gurion Israel sesaat sebelum jetnya lepas landas ke Istanbul," tulis laporan The Sun.
"Foto-foto menunjukkan pemilik Chelsea duduk di ruang VIP bandara dengan masker wajah yang ditarik menutupi dagunya. Dia bisa dilihat mengintip teleponnya sambil melirik ke atas.
"Dipahami bahwa miliarder itu berkendara dari rumahnya senilai 65 juta poundsterling [Rp 1,2 triliun] menuju bandara pada hari sebelumnya. Dan jet mewahnya Gulfstream G650ER, terdaftar LX-Ray, mendarat di Turki tepat setelah jam 3 sore ini [Senin, 14 Maret waktu setempat]," lanjut laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Roman Abramovich berdiri di ruang VIP sebelum lepas landas ke Istanbul dari bandara internasional Ben Gurion di Lod dekat Tel Aviv, Israel, Senin (14/3/2022). Foto: Stringer ISRAEL OUT/REUTERS
Roman Abramovich terkena imbas atas invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Kemudian, Pemerintah Inggris menjatuhkan hukuman kepada tujuh oligarki Rusia, termasuk Abramovich, pada 10 Maret.
Menyusul sanksi dari Pemerintah Inggris, Liga Inggris juga mendepak Abramovich sebagai direktur Chelsea pada Sabtu (12/3) lalu.
Serangkaian hukuman tersebut juga berdampak langsung kepada Chelsea. The Blues dilarang membuka toko resmi, penjualan tiket ditiadakan, dan anggaran pertandingan dibatasi.
Spanduk bertuliskan Roman Abramovich pada laga Chelsea melawan Newcastle United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
Abramovich sendiri sudah mundur dari Chelsea pada 28 Februari lalu dan menyatakan akan menjual klub pada 3 Maret. Namun, sanksi yang diterimanya membuat penjualan Chelsea ditangguhkan.
Dilaporkan The Athletic, Sabtu (12/3), Pemerintah Inggris telah memberi lampu hijau penjualan Chelsea. Hal itu terjadi setelah diadakannya diskusi antara pemerintah dan Raine, selaku merchant bank yang menangani penjualan The Blues.
ADVERTISEMENT
Beberapa pihak juga sudah mengajukan tawaran untuk membeli Chelsea. Untuk sementara, Saudi Media Group memberikan tawaran paling besar dengan nilai 2,7 miliar poundsterling (setara Rp 50,3 triliun).