Pengadilan Putuskan FIFA & UEFA Melawan Hukum saat Larang European Super League

21 Desember 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
zoom-in-whitePerbesar
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
European Super League memiliki harapan dapat terlaksana di masa depan. Sebab, para hakim mengatakan bahwa aturan UEFA yang melarang pembentukan kompetisi semacam itu adalah bertentangan dengan hukum Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Ide European Super League sudah ada sejak 2021. Pada waktu itu digagas oleh 12 klub top Eropa, yakni Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, Inter, Milan, Manchester United, Man City, Tottenham Hotspur, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
Mendengar ide tersebut, UEFA dan FIFA langsung memblokir pembentukan European Super League. Mereka pun mengancam akan memberikan sanksi kepada klub-klub yang terlibat. Alhasil, beberapa klub pun mundur.
Akan tetapi, ide untuk menghidupkan European Super League tidak pernah surut. Beberapa orang yang pro lantas menunjuk A22 Sports Management sebagai promotor kompetisi. Usaha menghadirkan kompetisi ini berlanjut sampai tingkat pengadilan.
Fans Manchester City dan Chelsea memegang poster penolakan European Super League di di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
Teranyar, pada Kamis (21/12), Pengadilan Tinggi Eropa (The Grand Chamber of the European Court of Justice) telah memutuskan bahwa FIFA dan UEFA bertindak melanggar hukum persaingan saat melarang pembentukan European Super League. Tindakan itu dinilai bertentangan dengan hukum Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Menyusul keputusan tersebut, A22 mengunggah komentar dari CEO mereka, Bernd Reichart. Mereka tampak antusias pada keputusan pengadilan.
"Kami telah memenangkan #RightToCompete. Monopoli UEFA telah berakhir. Sepak bola bebas. Klub kini bebas dari ancaman sanksi dan bebas untuk menentukan masa depan mereka sendiri," tulis Reichart di Twitter.
"Untuk para penggemar: Kami mengusulkan menonton semua pertandingan Liga Super secara gratis. Untuk klub: Pendapatan dan belanja solidaritas akan terjamin," tandasnya.