Pengakuan Menyedihkan Eks Arsenal, Dapat Pelecehan Rasialis Setiap Hari

19 Agustus 2021 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joe Willock (depan) merayakan gol Arsenal ke gawang Liverpool. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Joe Willock (depan) merayakan gol Arsenal ke gawang Liverpool. Foto: Jason Cairnduff/Reuters
ADVERTISEMENT
Wonderkid Newcastle United sekaligus eks pemain Arsenal, Joe Willock, mengungkap cerita sedih. Dia mengaku menerima pelecehan rasialis setiap hari di media sosialnya.
ADVERTISEMENT
Eks pemain Arsenal itu merasa bahwa pihak-pihak perusahaan media sosial harus bertindak lebih aktif dalam melawan tindakan rasialisme di platform mereka.
"Setiap hari saya mendapat pesan-pesan mengenai warna kulit atau hal-hal lain yang benar-benar menjijikan," ucap Willock, dikutip dari Goal International.
"Tidak banyak yang bisa Anda lakukan, Anda harus mencoba untuk mengabaikan itu. Saya pikir Instagram, Facebook, dan Twitter tidak berusaha cukup keras untuk melawan itu," tambahnya.
Joe Willock di laga Arsenal vs Molde, Kamis (5/11). Foto: Toby Melville/REUTERS
Willock mengaku bahwa menerima pesan itu terasa amat menyakitkan. Apalagi, media-media sosial membuat pesan itu bisa langsung terlihat oleh pemakainya.
"Saya merasa satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan sekarang ini adalah untuk mengabaikan itu. Tetapi itu muncul langsung di ponsel dan mereka punya cara untuk mengirim langsung pesan-pesan menjijikkan ini," kata Willock.
ADVERTISEMENT
"Sangat menyakitkan. Bahkan, untuk membicarakan hal ini," lanjut dia.
Joe Willock, pemain Arsenal Foto: Catherine Ivill/Pool via REUTERS
Walau demikian, Willock tak ingin menutup akun media sosialnya. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun itu ingin tetap bisa terhubung dengan fans yang mendukungnya setiap hari.
"Kalau Anda tidak menggunakan media sosial, Anda akan kehilangan koneksi dengan para fans luar biasa yang mendukung saya setiap hari, yang ingin melihat hidup saya, dan ingin memiliki hubungan dengan saya," kata Willock.
Masalah pelecehan rasialis kepada para atlet di media sosial memang cukup serius. Pihak klub-klub Premier League sempat melakukan boikot menggunakan media sosial, tetapi hal itu sepertinya tak terlalu ampuh.
Sebelum ini, ada kasus Bukayo Saka, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho mendapat pelecehan di media sosial usai gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020.
ADVERTISEMENT