Penjelasan Wasit Thoriq Alkatiri soal Penalti Kontroversial Inggris di Euro 2020

8 Juli 2021 16:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Denmark Joakim Maehle melanggar pemain Inggris Raheem Sterling pada pertandingan semi final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Laurence Griffiths/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Denmark Joakim Maehle melanggar pemain Inggris Raheem Sterling pada pertandingan semi final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Laurence Griffiths/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejarah tercipta seiring keberhasilan Inggris melaju ke final Euro 2020. Ini merupakan kali pertama 'Tiga Singa' ke puncak dalam 15 edisi Euro sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tiket ke final itu diraih Inggris usai mengandaskan Denmark dengan skor 2-1 dalam pertarungan 120 menit di semifinal, Kamis (8/7). Akan tetapi, kemenangan tersebut menyisakan keriuhan menyusul penalti yang didapat Inggris.
Ya, banyak pihak menilai penalti yang diberikan wasit Danny Makkelie terhadap jatuhnya Raheem Sterling di kotak 16 merupakan keputusan keliru.
Legenda Timnas Jerman, Dietmar Hamann, meyakini Sterling melakukan diving di dalam kotak penalti.
"Ini adalah keputusan yang memalukan. Adanya VAR tentu untuk menghindari kejadian seperti ini. Tidak ada kontak apa pun. Begitu menggiring bola melewati bek (di dalam kotak penalti), Sterling menjatuhkan diri," imbuh Hamann, dikutip dari SportsJoe.
Kendati demikian, Sterling membela diri. Ia yakin pergerakannya dijegal bek Denmark, Joakim Maehle.
ADVERTISEMENT
“Saya masuk ke kotak dan dia (Maehle) menjulurkan kakinya dan menyentuh kaki saya, jadi itu adalah penalti yang jelas,” ujar Sterling dikutip dari The Athletic.
Untuk memberikan pandangan lain, kumparan kemudian menanyakan perihal penalti tersebut kepada wasit nasional Thoriq Alkatiri melalui sambungan telepon pada Kamis (8/7).
Kami menilai Thoriq berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut mengingat ia merupakan wasit pemegang lisensi FIFA sejak 2014 yang juga telah bertugas di Liga Champions Asia dan AFC Cup.
Lantas, bagaimana pandangan Thoriq terkait penalti yang ramai dibicarakan itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Wasit Indonesia berlisensi FIFA, Thoriq Alkatiri. Foto: Instagram/@pssi__fai

Bagaimana Anda menilai penalti yang diberikan wasit kepada Inggris?

Kalau dari sudut pandang kamera, beberapa kali saya lihat tayangan ulang, tidak ada kamera yang angle-nya betul-betul terlihat suatu kontak yang cukup untuk memberikan suatu penalti, ya. Ada, sih, dari satu sudut pandang di belakang kamera itu, kaki kanan pemain Denmark berada di depan kaki kiri Sterling.
ADVERTISEMENT

Yang Anda maksud Joakim Maehle?

Bukan, yang dari belakang itu (Jensen/pemain nomor punggung 24). Kalau Maehle clear, sudah tidak ada kontak. Nah, dari pemain yang satunya ini (Jensen), ada kakinya yang ngeblok ketika Sterling mau berlari.
Sterling sudah ada di depan, kakinya (Jensen) sebenernya tidak berniat untuk melanggar, cuma kakinya itu ada di situ. Sterling kemudian menabrak atau tertabrak ketika pergerakannya sedang berlari, karena ada kaki dari pemain tersebut.
Tapi, kalau dari sudut pandang saya, itu tidak cukup kuat untuk memberikan suatu penalti. Kalau dilihat dari sudut pandang VAR, ada kontak, tapi tidak cukup kuat untuk memberikan suatu penalti.
Mungkin, saya kan berbicara sesuai yang saya lihat, ya, dari tayangan ulang. Mungkin kalau VAR 'kan ada beberapa sudut kamera yang lebih jelas, karena mereka 'kan menggunakan bukan hanya satu atau dua kamera.
ADVERTISEMENT
Yang saya yakin, VAR ini kan final decision, ya, semua yang dikeluarkan oleh keputusan yang dibuat oleh VAR saya pikir sudah dipertimbangkan oleh tiga wasit yang ada di ruangan VAR itu.

Apakah bisa dikatakan Sterling melakukan diving?

Kalau dari saya, feeling sebagai wasit, dari cara jatuhnya Sterling, dia bukan diving. Cara jatuhnya itu, saya kan belajar ya, cara dia menjatuhkan badannya itu bukan bentuk diving. Karena kalau diving, tangannya tidak akan refleks memegang tanah.
Jadi, kalau diving itu, tangannya sengaja ditempelkan ke badan dan sengaja dijatuhkan. Sedangkan, Sterling terlihat berusaha menahan badannya ketika jatuh.
Pemain Denmark Joakim Maehle melanggar pemain Inggris Raheem Sterling pada pertandingan semi final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris. Foto: Laurence Griffiths/REUTERS

Jatuhnya natural, ya?

Ya, jatuhnya natural. Dari tangannya Sterling memang terlihat betul-betul pengin menahan badannya supaya tidak jatuh ke tanah. Cuma memang small contact-lah.
ADVERTISEMENT

Jadi, Sterling bisa dikatakan tidak diving dan pelanggarannya juga tidak bisa dihukum sebagai penalti?

Kalau menurut saya begitu. Ada kontak tapi, ya, tidak jelas di kamera yang mana. Kalau kamera yang saya lihat, memang tidak cukup kuat untuk memberikan penalti.
Berbeda dengan kejadian kepada Harry Kane di babak kedua. Ketika dia baru masuk ke kotak penalti, dilanggar di situ, tapi wasit tidak memberikan penalti. Ketika rebutan bola, kakinya tertendang. Itu memang jelas ada suatu kontak.
Namun, keputusan VAR itu 100% sudah digodok, keputusannya sudah 100% sesuai dengan fakta di lapangan.

Banyak juga pihak yang mempertanyakan keputusan wasit yang tidak mengecek layar VAR ketika pelanggaran Sterling. Bagaimana Anda menilai hal ini?

Sejak awal wasit sudah memutuskan penalti. Kalau dia sudah yakin itu penalti, enggak perlu cek layar VAR lagi. Kecuali, dia awalnya enggak putuskan penalti, lalu dapat masukan dari asisten VAR, baru dia biasanya akan cek layar.
Penjaga gawang Denmark Kasper Schmeichel gagal menahan tendangan pinalti Harry Kane di laga Semi Final, Inggris vs Denmark. Foto: Reuters
Kalau sudah yakin penalti, dia enggak perlu cek layar VAR lagi. Dan, masukan dari asisten VAR hanya untuk penguat keputusan.
ADVERTISEMENT

Selain keputusan penalti, hal yang sempat menjadi perdebatan adalah adanya dua bola di lapangan ketika Sterling hendak masuk ke kotak penalti. Apakah seharusnya wasit menghentikan pertandingan?

ADVERTISEMENT
Enggak masalah, selama bola itu enggak mengganggu jalannya pertandingan, enggak berada di jalur lari pemain, wasit enggak perlu menghentikan pertandingan. Apalagi, Inggris 'kan sedang menyerang, sedang dapat keuntungan.