Pep Guardiola Pernah Ancam Cabut dari Man City Jika Dibohongi soal Keuangan

7 Februari 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Foto: REUTERS/David Klein
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Foto: REUTERS/David Klein
ADVERTISEMENT
Man City didakwa Premier League telah melanggar financial fair play (FFP) karena laporan keuangan yang tidak akurat dari 2009 hingga 2018. Pep Guardiola rupanya pernah mengancam akan keluar dari The Citizens jika dibohongi terkait keuangan klub.
ADVERTISEMENT
Jadi pada Mei 2022, Pep Guardiola kembali mengungkit soal situasi keuangan Man City, yang juga pernah dituding melanggar FFP pada 2020. Pelatih asal Spanyol itu mengatakan siap angkat kaki jika pihak klub bohong.
“Mengapa saya membela klub dan orang-orang? Itu karena saya bekerja dengan mereka. Ketika mereka dituduh melakukan sesuatu, saya bertanya kepada mereka, 'Ceritakan tentang itu'. Mereka menjelaskan dan saya mempercayai mereka," kata Guardiola pada Mei lalu, dikutip dari Mirror.
"Saya berkata kepada mereka, 'Jika Anda berbohong kepada saya, lusa saya tidak di sini. Saya akan keluar dan saya tidak akan menjadi teman Anda lagi. Saya percaya pada Anda karena saya percaya Anda 100% sejak hari pertama. dan saya membela klub karena itu'."
ADVERTISEMENT
“Ketika Anda menaruh sesuatu di sini [sponsor] itu dibayar lebih, tetapi [klub] lain uangnya berasal dari AS tetapi uangnya benar, meskipun lebih tinggi. Kita harus berurusan dengan itu, kita harus berjuang dengan itu. Seperti biasa saya adalah penggemar berat untuk mendukung organisasi ini, tidak diragukan lagi," tambahnya.
Chairman Manchester City, Khaldoon Al Mubarak; bersama Kepala Eksekutif Manchester City, Ferran Soriano. Foto: REUTERS/Phil Noble
Man City sebelumnya pernah dituding memiliki masalah terkait finansial. Pada Februari 2020, UEFA menyatakan bahwa Man City telah melanggar aturan FFP dengan cara memanipulasi dana sponsor selama kurun waktu 2012-2016. Kala itu, ancaman sanksinya dilarang tampil di Liga Champions maupun Liga Europa selama 2 musim dan denda 30 juta euro (sekitar Rp 489 miliar).
Singkat cerita, Man City mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pada Juni 2020, sidang banding dilaksanakan. Hasilnya keluar pada Juli tahun yang sama, Man City dinyatakan terbebas dari sanksi, tetapi mesti membayar denda sebesar 10 juta euro (sekitar Rp 163 miliar) ke UEFA dalam kurun waktu 30 hari setelah putusan keluar.
ADVERTISEMENT
Kali ini kasusnya, menurut Premier League, Man City diduga melanggar aturan selama sembilan musim. Mereka dituding tidak memberikan informasi secara jujur soal pendapatan klub, termasuk pendapatan dari sponsor dan lainnya.
Chairman Manchester City, Khaldoon Al Mubarak; bersama Pep Guardiola saat merayakan titel Liga Inggris. Foto: REUTERS/Hannah Mckay
Kini, Man City dikenai lebih dari 100 dakwaan oleh Premier League atas pelanggaran peraturan keuangan mereka. Dugaan pelanggaran terkait dengan periode sembilan tahun, dengan pengurangan poin dan denda beberapa hukuman yang dapat dijatuhkan jika terbukti.
Andaikan Man City kali ini terbukti bersalah, akankah Pep Guardiola benar-benar hengkang?