Pep Guardiola Pernah 'Matikan' Karier Kiper Timnas Inggris dalam 2 Jam

30 Maret 2022 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Manchester City Pep Guardiola pada laga Southampton vs Manchester City di St Mary's Stadium, Southampton, Inggris, Sabtu (22/1/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Manchester City Pep Guardiola pada laga Southampton vs Manchester City di St Mary's Stadium, Southampton, Inggris, Sabtu (22/1/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pep Guardiola pernah menyudahi karier eks kiper andalan Timnas Inggris, Joe Hart, di Man City hanya dalam waktu 2 jam. Hal tersebut terjadi sesaat setelah pelatih 51 tahun itu mulai menangani The Citizens pada 2016.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Hart adalah kiper utama Man City yang sudah mengabdi 10 tahun. Namun, hal tersebut tetap tidak membuat Guardiola terkesan dan enggan mempercayakan gawang timnya dijaga pesepak bola asa Inggris itu.
Tak tanggung-tanggung, Guardiola malah langsung membuat perbincangan dengan Hart terkait masa depannya bersama Man City. Saat itu, si pelatih asal Spanyol bilang bahwa kiper yang kini tercatat mengoleksi 75 caps bersama Timnas Inggris itu tidak cocok dengan gaya permainannya.
"Saya ingin tetap bertahan dan harus melangsungkan percakapan dengannya [Pep Guardiola]," ucap Joe Hart dalam 'The Stiffs Podcast', dikutip dari Marca.
Joe Hart ketika membela City. Foto: REUTERS/John Gress
"Ia tahu banget tentang latar belakang saya dan juga apa yang tim lakukan. Selain itu, ia juga paham bagaimana cara saya bermain sepak bola. Itu adalah percakapan selama 2 jam yang langsung mengakhiri karier saya dengan mengatakan 'Saya tidak yakin itu bisa bekerja'," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Usai mendengarkan hal tersebut, Joe Hart tetap bersikeras untuk bertahan dan merumput bersama Sergio Aguero dan kolega. Bahkan, ia pun meminta kesempatan kepada Pep Guardiola untuk membuktikan dirinya.
"Saya berkata 'Saya tidak setuju dengan Anda'. Ia menjawab 'Saya akan menjadi orang pertama yang terbukti salah, tetapi apa yang saya lihat dalam diri Anda tidak sesuai dengan kriteria penjaga gawang di tim saya'," tutur Hart.
"Lalu, saya ingin meminta kesempatan sebab saya berhak mendapatkannya. Ia menjawab 'tentu saja, Anda akan mendapat kesempatan, namun, jika ada kesalahan, Anda akan tahu keputusan saya adalah yang terbaik'," ujarnya.
Nelangsa Joe Hart di West Ham. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Pep Guardiola memang menginginkan sosok yang terbaik dalam timnya. Dengan begitu, para penggawa yang tidak sesuai dengan penilaiannya pun langsung dipersilakan hengkang. Berangkat dari hal itu, Joe Hart boleh dibilang merupakan salah satu korban idealisme Guardiola.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Hart sebenarnya masih terikat kontrak dengan Man City hingga bursa musim panas 2018. Untuk mengakalinya, Guardiola pun langsung meminjamkan kiper 34 tahun itu kepada Torino dan West Ham United.
Setelah kontrak tersebut habis, Hart pun dilepas secara permanen ke Burnley dengan mahar 3,9 juta euro atau senilai Rp 62,2 miliar. Dua tahun berselang, ia dikontrak Tottenham Hotspur melalui status bebas transfer.
Untuk saat ini, Joe Hart berlabuh ke Liga Skotlandia dan bergabung dengan Celtic. Di sana, ia seperti menemukan kembali kecintaannya dengan dunia 'si kulit bundar' sebab performanya kembali pulih.
Ditinjau dari statistik yang dilaporkan Transfermarkt, Joe Hart menunjukkan kualitas ciamiknya dengan hanya kebobolan 15 kali dalam 28 laga.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T