Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
"Pergi untuk Kembali" ala Nathan Ake dan Chelsea
9 Januari 2017 12:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Ini seperti lagu “Pergi untuk Kembali” karya Minggoes Tahitoe itu: Nathan Ake pergi sebentar untuk kemudian balik ke Chelsea lagi.
ADVERTISEMENT
Anda tahu lagunya? Atau mungkin lupa? Oke, biar kami ingatkan sedikit lewat liriknya:
“Aku pergi takkan lama
Hanya sekejap saja
Ku akan kembali lagi
Asalkan engkau tetap menanti…"
Begitulah. Untuk membantu mengingat, lagu tersebut kemudian dipopulerkan lagi oleh putra Minggoes Tahitoe, Ello, pada pertengahan 2000-an. Tapi, kami tidak akan membahas lagu itu ataupun Ello di sini. Kami akan membahas Ake.
Ake, yang bergabung dengan tim senior Chelsea pada 2012, baru melakoni total 12 pertandingan bersama klub London Barat tersebut. Sejak 2014, ia berpindah dari satu klub ke klub lain sebagai pemain pinjaman. Dimulai dari Reading, lalu Watford, dan terakhir AFC Bournemouth.
Hanya separuh musim 2016/2017 Ake bermain untuk Bournemouth. Penampilan impresifnya bersama klub kota pelabuhan itu membuat manajemen The Blues memutuskan untuk menarik nya kembali. Ditariknya kembali Ake dari masa peminjamannya sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Eddie Howe serta beberapa rekan setimnya di Bournemouth telah memprediksi hal tersebut. Howe sudah meramal kemungkinan terburuk tersebut, meski ia tidak mengharapkan hal itu terjadi.
“Ya, kemungkinan besar mereka akan memanggilnya kembali, meski itu belum 100%,” ujarnya kepada BBC terkait isu kepindahan Ake.
Cocok dalam Skema Conte
Performa Ake, yang kini berusia 21 tahun, selama memperkuat Bournemouth memang cemerlang. Ia berperan penting dalam keberhasilan Bournemouth mencapai peringkat kesembilan pada klasemen sementara Premier League.
Selain itu, format tiga bek yang tak jarang diterapkan oleh Bournemouth membuatnya tak canggung saat kembali ke Chelsea. Seperti diketahui Chelsea-nya Antonio Conte menggunakan pakem tiga bek.
“Saya rasa ia (Ake) bisa bermain di Chelsea, khususnya pada formasi mereka, dengan penggunaan centre-halves mereka saya pikir itu akan cocok baginya,” ujar bek Bournemouth, Adam Smith, seperti dilansir Squawka.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi Ake juga fasih untuk bermain di berbagai posisi. Pada awal kedatangannya di Chelsea, ia lebih sering diplot sebagai gelandang bertahan. Namun, kini ia telah berevolusi dengan kemampuan bermain di berbagai lini: sebagai bek tengah, bisa. Sebagai full-back kiri dan kanan pun bisa.
Berdasarkan data Trasfermarkt, musim ini ia telah bermain sebanyak sembilan kali sebagai bek tengah dan masing-masing sekali sebagai full-back kiri dan kanan bersama tim yang bermarkas di Vitality Stadium tersebut. Itulah salah satu alasan mengapa Conte kembali memanggilnya kembali.
Conte, yang dulunya bermain sebagai gelandang ketika masih menjadi pemain, menambahkan bahwa kehadiran Ake akan menambah opsi di lini belakang. Kehadirannya juga bisa menghemat pengeluaran Chelsea yang di sempat mengincar Leandro Bonucci dan Niklas Sule. Selain itu ia juga bisa menjadi pengganti John Obi Mikel yang mengikuti langkah Oscar untuk melancong ke China. Conte kemungkinan besar akan memasang Ake sebagai wing-back pengganti Marcos Alonso atau menjadi bek tengah sebagai pelapis trio Gary Cahill, Cesar Azpilicueta, dan David Luiz. Pasalnya Ake memiliki catatan bertahan yang tak kalah apik dibanding keempat pemain tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari persentase akurasi umpan, blok, serta sapuan, Ake lebih unggul dibanding keempat rekan setimnya di Chelsea itu. Akurasi umpan sebesar 88% yang dicatatkannya hanya bisa disamai oleh Azpilicueta dan Cahill, lalu rata-rata jumlah blok sebesar 0,7 per laga juga jauh lebih banyak ketimbang David Luiz yang hanya mencatatkan 0,44. Sementara itu jumlah sapuan yang ia torehkan sebanyak 7,5 di tiap pertandingan, unggul jauh dari Cahill sejumlah 4,40.
Titik Balik Karier
Ake memutuskan untuk hijrah dari Feyenoord Roterdam dan menerima pinangan tim junior Chelsea ketika usianya masih 15 tahun.
Pengalaman bermainnya di level U-15 dan U-16 membuat Chelsea melihatnya sebagai salah satu pemain potensial di masa depan. Dua tahun kemudian, Ake sukses melakoni debutnya di Premier League, yakni saat Chelsea bertanding dengan Norwich City di laga boxing day 2012/2013.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu bukan berarti masa depannya di Stamford Bridge terjamin. Seperti beberapa penggawa muda lainnya, ia harus melakoni "ritual" dipinjamkan ke klub-klub lain. Petualangan sebagai pemain pinjaman ia mulai di Reading di paruh musim 2014/2015.
Ake mengalami perkembangan saat berseragam Watford pada 2015/2016. Quique Sánchez Flores yang kala itu masih menukangi The Hornets memiliki andil besar dalam karier Ake.
Pelatih yang kini membesut Espanyol tersebut memasangnya sebagai full-back kiri dan memberikan kepercayaan dengan menurunkannya sebanyak 28 kali di semua ajang. Ake menjawabnya dengan kesuksesan meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik Watford di musim 2015/2016.
Setahun berselang, giliran Bournemouth yang beruntung mendapatkan jasa pemain kelahiran Den Haag tersebut. Meski begitu tim yang ditukangi Eddie Howie itu terlambat dalam menggunakan jasanya. Hingga awal November Ake hanya bermain di dua laga, itu pun hanya sebagai pemain pengganti.
ADVERTISEMENT
Ake baru diturunkan sebagai starter di pekan ke-12 saat menjamu Stoke City. Keberhasilannya menceploskan satu gol di laga tersebut membuat dirinya kemudian dipercaya sebagai pilihan utama di jantung pertahanan The Cherries di delapan laga berikutnya.
Ake memiliki catatan mentereng bersama Bournemouth. Selain berhasil membantu Artur Boruc meraih tiga clean sheet, ia juga tergolong aktif dalam mencetak gol. Ia telah tiga kali mencatatkan namanya di papan skor, menyamai torehan Junior Stanislas serta Joshua King yang beroperasi di sebagai gelandang serang.
Salah satu aksi yang tak bakal dilupakan oleh para pendukung Bournemouth adalah gol kemenangan yang ia cetak di penghujung laga kala berhasil memukul balik Liverpool dengan skor 4-3.
Kembalinya Ake setelah dua tahun pergi, bisa menjadi titik balik bagi kariernya sekarang. Kini menjadi saat yang tepat untuk mengaplikasikan pengalaman yang ia dapat sebagai pinjaman. Hal itu didukung dengan skema permainan Conte. Apalagi Conte juga tak ragu untuk memberikan jam bermain kepada pemain muda.
ADVERTISEMENT