Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka setelah eks penjaga gawang Persija Jakarta , Daryono, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (9/11), karena sakit.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana perjalanan keriernya di sepak bola nasional?
Lahir di Semarang, 5 Maret 1994, Daryono memulai kiprahnya di sepak bola pada 2012 bersama tim Ibu Kota, Persija. Sebelum naik ke tim utama, Daryono lebih dulu tergabung dalam skuat 'Macan Kemayoran' U-21.
Perjalanan kariernya di Persija bisa dinilai 'naik-turun'. Ia kerap hanya menjadi kiper pelapis, di bawah bayang-bayang Andritany Ardhiyasa. Kariernya pun pernah terhenti. Daryono diketahui sempat sejenak mengikuti pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Musim 2018 boleh jadi merupakan pencapaian terbaik sepanjang kariernya. Ia menjadi bagian dalam skuat 'Macan Kemayoran' yang menjuarai Liga 1 2018. Selain itu, Daryono juga berhasil memenangi 2 gelar lainnya yakni Piala Presiden dan Boost Sportsfix Super Cup 2018 Malaysia.
ADVERTISEMENT
Di musim itu juga, Daryono sedikit lebih banyak mendapatkan menit bermain di Persija. Sebab, Andritany kala itu harus berkutat dengan cedera.
Kendati begitu, minimnya jam terbang di Persija membuatnya hengkang di akhir musim 2018. Ia akhirnya memilih Badak Lampung FC sebagai singgahan selanjutnya.
Keputusan itu terbukti tepat. Bersama Badak Lampung, kemampuan Daryono kembali terasah karena mendapat menit bermain yang lebih.
Tak hanya itu, musim lalu, Daryono juga mendapat julukan 'raja penalti'. Ia sukses menjadi momok menakutkan lawan yang akan mengambil sepakan 12 pass, dengan berhasil menggagalkan 3 dari 4 tendangan penalti musim lalu.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .