Persik Kediri Minta Liga 1 Disetop

27 Mei 2020 19:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persebaya dan Persik berduel memperebutkan bola. Foto: Dok. Media Persebaya
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya dan Persik berduel memperebutkan bola. Foto: Dok. Media Persebaya
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara PSSI, klub-klub Liga 1, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) digelar pada Rabu (27/5/2020). Federasi dan operator ingin meminta masukan dari kontestan liga level tertinggi soal nasib kompetisi musim 2020.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, sebanyak 12 tim meminta liga berhenti, lima klub lain masih ingin kompetisi berlanjut, dan satu sisanya abstain.
Persik Kediri menjadi tim yang memilih kompetisi berhenti total. Dengan syarat, klub berjuluk 'Macan Putih' itu mengusulkan adanya turnamen pengganti nonresmi.
Turnamen pengganti tak mengusung format seperti Piala Presiden. Persik menginginkan jumlah pertandingan setiap klub harus rata layaknya kompetisi.
“Kami usulkan ada turnamen yang digelar pada bulan November sampai Desember (2020). Formatnya jangan sampai seperti Piala Presiden sebelumnya yang tidak rata (jumlah pertandingan),” kata Abdul Hakim Bafagih, Presiden Klub Persik.
Catatan lain soal turnamen pengganti, kub Persik menilai operator nantinya bukan PT LIB. Kondisi keuangan yang tidak sehat menjadi alasan mencari operator baru untuk turnamen pengganti.
ADVERTISEMENT
Selain itu, turnamen pengganti juga tak boleh mengandalkan pemerintah pusat. Soalnya, menurut Hakim, tahun ini anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada masa pandemi mengalami penyesuaian.
Dari Rp1,7 triliun, sekitar Rp564 miliar (33%) dikembalikan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ada sisa Rp1,173 triliun di mana sebesar Rp87,5 miliar untuk refocusing penanganan pandemi virus corona.
PersikKediri di Liga 1 2020. Foto: LIB
“Kalau ada pertandingan, ‘kan ada hak yang diberikan kepada pelatih, pemain, dan ofisial. Namun, jangan mengandalkan (pemerintah) pusat. Setelah refocusing, tidak ada poin anggaran untuk liga atau turnamen,” ujar Hakim.
Karena itu, Persik meminta PSSI untuk menyusun formula yang tepat soal usul turnamen pengganti. Mulai dari operator, sumber dana, hingga protokol kesehatan dengan status kenormalan baru atau new normal.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri berharap Pak Iriawan selaku Ketua Umum PSSI punya solusi yang brilian dan menggembirakan,” tutur Hakim.
Sejak awal, Persik memang sepakat dengan penghentian Liga 1 2020. Hal itu mengingat kasus virus corona di Indonesia yang belum menunjukkan penurunan sampai bulan ini.
Kondisi ekonomi Tanah Air juga lesu. Buntutnya di sepak bola Indonesia ialah pemutusan kontrak dari sponsor, baik itu dengan klub maupun PT LIB.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!