Persik Kediri Siap Patuhi Mekanisme Pembayaran Gaji Pemain

2 April 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persebaya Makan Konate berebut bola dengan pemain Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya Makan Konate berebut bola dengan pemain Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Persik Kediri memastikan persoalan gaji pemain selama masa jeda kompetisi tuntas.
ADVERTISEMENT
Klub berjuluk Macan Putih itu siap melaksanakan amanat yang tertuang dalam surat keputusan (SK) PSSI nomor 48/SKEP/III/2020 untuk membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari kontrak untuk upah Maret, April, Mei dan Juni 2020.
Manajemen Persik sadar betul keputusan PSSI itu menuai pertentangan, terutama dari APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia), yang menganggap keputusan sepihak. Sebagai anggota federasi, Macan Putih tak bisa berbuat banyak dan harus mematuhi SK.
Namun, manajemen Persik punya cara agar pandangan keputusan sepihak itu tanggal. Pemain, pelatih, dan ofisial tim diajak berdiskusi untuk memahami kondisi bahwa pembayaran 25 persen merupakan solusi terbaik.
“Kami mengajak pemain, pelatih, dan ofisial bicara soal pembayaran gaji. Sudah ada kesepakatan tentang hal itu. Memang, sebelum keputusan (PSSI) dibuat, kami sudah meminta rekomendasi dan pertimbangan dari mereka," ujar Abdul Hakim Bafagih, Presiden Persik.
ADVERTISEMENT
"Hasil diskusi itu lalu kami kirimkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI serta asosiasi pelatih dan pemain,” lanjut Abdul.
Pemain Persebaya David Da Silva berebut bola dengan pemain Persik Kediri pada pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (29/2). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Macan Putih tak ingin banyak berdebat soal pro-kontra SK PSSI. Saat ini mereka memutuskan untuk melangkah melaksanakan keputusan federasi. Toh, terpenting hak pemain tetap terpenuhi.
“Kami mengikuti regulasi (SK PSSI) dengan memberikan pemahaman kepada pemain. Yang utama bagi kami, klub tidak mengabaikan hak-hak pemain,” kata Hakim.
Persik enggan memperkeruh suasana. Pemberhentian Liga 1 sementara waktu dengan status force majeure karena pandemi virus corona tak bisa dibendung. Macan Putih lebih memilih mendoakan agar keadaan kembali normal dan kompetisi bisa berjalan lagi.
“Semua berharap keadaan cepat membaik,” tutur Hakim.
ADVERTISEMENT
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!