Persikota Angkat Suara soal Hukuman WO Usai Lawan Farmel FC

10 Maret 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persikota, tim Liga 3. Foto: Instagram/@persikotafc1994
zoom-in-whitePerbesar
Persikota, tim Liga 3. Foto: Instagram/@persikotafc1994
ADVERTISEMENT
Persikota Tangerang buka suara soal sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI soal laga melawan Farmel FC di Liga 3 pada 6 Maret lalu. Mereka ingin, PSSI seharusnya 'buka mata' melihat kejadian dari berbagai sudut pandang.
ADVERTISEMENT
Pertandingan itu terpaksa diakhiri usai terjadi keributan. Baku hantam ini diawali saat pemain dari kedua tim bergesekan sehingga menimbulkan keributan.
Terlepas dari keributan itu, Persikota memang merasa pihaknya dizalimi wasit. Hasil sidang Komdis PSSI menyatakan bahwa Persikota enggan melanjutkan pertandingan sehingga disanksi kalah WO, pengurangan tiga poin hingga denda Rp 10 juta.
Mahdiar selaku Manajer Persikota angkat suara soal hal ini. Ia mengatakan pihaknya benar-benar 'digembosi' yang kemudian memancing tim tidak melanjutkan pertandingan.
Tim Liga 3, Persikota Tangerang Foto: Instagram/@persikotafc1994
Persikota sebenarnya sudah mau kembali bertanding meski saat itu mereka sudah tertinggal 0-3. Namun, dengan syarat wasit yang memimpin laga harus diganti.
''Menurut kami ini cukup mengagetkan juga. Mulai dari di pertandingan melawan Farmel FC, lalu ketika ada ketidakpuasan dari kami. Karena bukan hanya beberapa momen [dirugikan wasit], tetapi benar-benar sepanjang pertandingan,'' kata Mahdiar kepada kumparan, Kamis (10/3).
ADVERTISEMENT
''Rasanya, sesabar apa pun pada akhirnya semuanya akan seperti itu [merasa dirugikan, menolak melanjutkan pertandingan],'' lanjutnya.
Mahdiar juga mengaku heran dengan hasil sidang Komdis PSSI yang diumumkan beberapa saat jelang pertandingan melawan Putra Delta Sidoarjo, Rabu (9/3) kemarin. Hal itu menurutnya benar-benar merusak kondisi tim jelang laga.
Farmel FC, klub Liga 3 2021/22. Foto: Farmel FC
''Saya bingung dengan hasil sidang Komdis PSSI yang dikeluarkan tepat sebelum kami bertanding kedua (kontra Putra Delta Sidoarjo). Cukup luar biasa di hari itu saat kami mau bertanding, lalu diketahui dihukum minus poin, ini luar biasa merusak kondisi tim,'' terang Mahdiar.
''Permasalahannya adalah kami sudah sampaikan kronologis. Harusnya ini semua harus saling cross-check. Saya ingat betul mulai dari keributan itu, sampai dari panitia mengumumkan bahwa pertandingan dihentikan, lalu semua masuk ke ruang ganti selama beberapa waktu,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kendati merasa dirugikan, Mahdiar tetap menghormati segala keputusan Komdis PSSI yang memang merujuk pada regulasi. Namun, ia tak ingin regulasi tersebut malah 'diakali' oleh segelintir pihak yang kemudian memaksa Persikota melanggar aturan.
''Apa yang disampaikan Komdis PSSI tentang regulasi, menurut saya enggak ada yang salah. Tapi, ketika regulasi itu coba 'diakali' oleh oknum-oknum, ini yang menjadi masalah,'' terangnya.
''Kondisi tim saat ini, kami akan tetap menjalani sampai akhir apa pun hasilnya kita hormati. Jadi, kurang apa lagi kita? Kalau kita memang tidak fair play, untuk apa kita jalani pertandingan berikutnya?'' dirinya menambahkan.
Insiden Farmel FC vs Persikota memang sangat menyorot publik sepak bola Indonesia. PSSI sendiri sudah mengakui bahwa wasit yang memimpin pertandingan memang melakukan keputusan-keputusan ngawur sehingga merugikan salah satu pihak.
ADVERTISEMENT