Petinggi Juventus Mundur Serentak, Andrea Agnelli hingga Pavel Nedved

29 November 2022 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Juventus. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Logo Juventus. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kabar mengejutkan datang dari Liga Italia. Sejumlah petinggi Juventus mundur serentak dari jabatannya, termasuk presiden klub, Andrea Agnelli, dan wakil presiden klub, Pavel Nedved.
ADVERTISEMENT
Pengunduran tersebut terjadi setelah adanya pertemuan darurat di Continassa, Italia, Senin (28/11) kemarin. Lebih lanjut, pengunduran massal tersebut berkaitan dengan penyelidikan atas dugaan pembukuan keuangan palsu serta transfer klub yang menyangkut pendapatan dari hak pendaftaran pemain periode 2019 dan 2021.
"Mengingat sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis akuntansi tertunda, [anggota dewan] telah mempertimbangkan, sesuai dengan kepentingan sosial terbaik, untuk merekomendasikan agar Juventus menyiapkan Dewan Direksi baru untuk mengatasi masalah ini," bunyi pernyataan Juventus.
"Juventus akan terus bekerja sama dengan pengawas dan otoritas industri, tanpa mengurangi perlindungan haknya sehubungan dengan perselisihan terhadap laporan keuangan dan komunikasi perusahaan oleh CONSOB dan Kantor Kejaksaan," lanjut mereka.
Andrea Agnelli bersama Pavel Nedved dan Fabio Paratici menyaksikan pertandingan Juventus di Stadio Olimpico Grande Torino. Foto: AFP/Marco Bertorello
Nantinya, para pemegang saham Juventus akan bertemu pada 18 Januari 2023 untuk menunjuk dewan yang baru. Adapun direksi telah memutuskan untuk mengangkat Maurizio Scanavino sebagai General Manager.
ADVERTISEMENT
"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk memperkuat manajemen perusahaan, direksi memutuskan untuk mengangkat Maurizio Scanavino sebagai General Manager," bunyi pernyataan Juventus.
"Untuk alasan yang sama, Ketua Dewan Direksi Andrea Agnelli, Wakil Ketua Pavel Nedved dan Chief Executive Officer Maurizio Arrivabene telah dianggap pantas untuk melepaskan kekuasaan yang diberikan kepada mereka. Namun, Dewan Direksi telah meminta Maurizio Arrivabene untuk mempertahankan posisi CEO," tambah bunyi pernyataan Bianconeri.
Pemain Juventus Danilo melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol yang kemudian dianulir karena handball saat hadapi Inter Milan di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu (6/11/2022). Foto: Massimo Pinca/REUTERS
BBC melaporkan Juventus menderita kerugian yang amat besar. Pada musim 2021/22, ‘Si Nyonya Tua’ mencatatkan rekor kerugian sebesar 254,3 juta euro (sekitar Rp 4,1 triliun).
Selain tengah diterpa masalah manajerial klub, prestasi Juventus juga tengah menjadi sorotan. Klub asal kota Turin tersebut sudah dua musim gagal merengkuh trofi Liga Italia. Pada musim 2022/23, Juventus tengah bercokol di posisi ketiga dengan koleksi 31 poin atau terpaut 10 poin dari Napoli yang memuncaki klasemen.
ADVERTISEMENT