Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lucy Bronze memulai segalanya di halaman belakang rumah. Bersama kakak laki-laki dan anjing peliharaannya, dia mulai berkenalan dengan sepak bola. Dari sana dia kemudian berkelana, dari Sunderland sampai ke North Carolina. Sekarang, dia telah menjadi salah satu pesepak bola terbaik di muka bumi dan reputasi itu dia tunjukkan di babak perempat final Piala Dunia Wanita 2019.
ADVERTISEMENT
Tak seperti tim putranya di turnamen tahun lalu, Timnas Putri Inggris adalah kandidat serius peraih trofi Piala Dunia. Status unggulan itu mereka tunjukkan betul ketika harus menghadapi Norwegia di Stade Oceane, Le Havre, Jumat (28/6/2019) dini hari WIB. Mereka tak cuma menang, tetapi menang meyakinkan dengan skor 3-0.
Bronze adalah bagian penting dari kemenangan itu. Dia tak hanya mencetak satu gol, tetapi juga punya sumbangsih besar dalam proses penciptaan dua gol lainnya.
Gol pertama pada laga itu tercipta pada menit ketiga, ketika sebagian pemain bahkan belum bermandi peluh. Adalah gelandang Manchester City, Jill Scott, yang membuka keunggulan Lionesses. Dengan sepakan yang tidak terlalu keras, Scott menaklukkan kiper Norwegia, Ingrid Hjelmseth.
ADVERTISEMENT
Peran Bronze di gol tersebut adalah sebagai pemberi assist. Dari sisi kanan, tempat beroperasinya, Bronze berkolaborasi dengan Nikita Parris. Bronze yang melakukan overlap menerima umpan Parris dengan sempurna. Setelah itu dia menggiring bola, melewati seorang pemain belakang lawan, dan mengirim umpan mendatar.
Umpan itu awalnya hendak disambut oleh striker City, Ellen White. Namun, yang akhirnya ditendang oleh White hanyalah angin. Sementara, bola tetap bergulir. Beruntung, di sana ada Scott yang berdiri bebas. Gol pun kemudian tercipta, Inggris unggul satu gol.
Cukup panjang jeda antara gol pertama dan kedua Inggris. Jika gol pertama dicetak pada awal babak, gol kedua hadir di pengujung babak. Dalam gol ini, Scott membayar tuntas kegagalannya tadi. Proses terciptanya gol kedua ini mirip dengan gol pertama. Bedanya, kali ini yang memberi assist adalah Parris setelah menerima umpan dari Bronze.
ADVERTISEMENT
Pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-57, giliran Bronze yang mencetak gol ke gawang Norwegia. Gol ini sendiri berasal dari situasi tendangan bebas. Bronze menerima umpan mendatar Beth Mead persis di depan kotak penalti. Olehnya, bola dihantam kuat-kuat dan meluncur deras masuk ke gawang Norwegia. Gol ini semakin mempertegas dominasi Inggris atas lawannya.
Walau demikian, setelah gol Bronze tadi, Inggris nyaris kebobolan. Bek Chelsea, Millie Bright, melepas backpass tanggung ke arah kiper Karen Bardsley. Umpan itu berhasil dipotong dan pemain Norwegia, Lisa-Marie Utland, punya peluang mencetak gol. Di situasi tersebut, kapten Inggris, Steph Houghton menjadi pahlawan lewat sapuannya di garis gawang.
Praktis, bagi Norwegia, sepakan Utland tadi adalah peluang terbaik mereka. Setelahnya, Inggris bahkan sempat mendapat kans mencetak gol tambahan via penalti Parris. Penalti diberikan setelah wasit melihat Houghton didorong di kotak penalti. Akan tetapi, Parris gagal menaklukkan Hjelmsteh. Ini adalah kegagalan kedua Parris dalam mengeksekusi penalti di Piala Dunia 2019.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, kegagalan Parris itu tidak mempengaruhi hasil akhir. Inggris lolos ke semifinal untuk kedua kalinya secara berturut-turut. Di semifinal nanti, mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Prancis dan Amerika Serikat.
Empat tahun silam, Inggris digagalkan oleh Amerika di babak semifinal. Kala itu Bronze pun merasakan sendiri sakitnya tersingkir saat tim hanya berada satu jengkal dari partai puncak. Maka, pada gelaran kali ini, bek kanan Olympique Lyonnais itu pun bertekad meraih hasil lebih baik.
"Aku punya mimpi bermain di Lyon (tempat semifinal digelar, red) dan menjejak babak semifinal lagi. Golku tadi merupakan wujud dari keinginan kuatku. Sekarang aku sangat bersemangat untuk kembali ke Lyon. Menghadapi Amerika atau Prancis tentunya kami harus meningkatkan level permainan. Sekarang, kami akan beristirahat dulu untuk melihat hasil perempat final lainnya," ucap Bronze seusai laga.
ADVERTISEMENT
Tekad serupa disampaikan pelatih Phil Neville. Menurut mantan pemain Manchester United itu, menjadi juara Piala Dunia adalah targetnya bersama para pemain Timnas Putri Inggris.
"Permainan sepak bola seperti ini membawa kami ke semifinal. Setelah bertanding, aku bilang ke anak-anak, 'Apakah kalian siap menjuarai Piala Dunia?' Aku berkata seperti itu karena sejak awal itulah target kami," kata Neville.