Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Pertandingan Piala Super Eropa, Kamis (15/8/2019), tak cuma menyoal pertarungan Liverpool dengan Chelsea. Untuk laga di Istanbul nanti, Stephanie Frappart bakal menuliskan sejarah baru terkait keterlibatan wanita dalam sepak bola.
ADVERTISEMENT
Frappart mendapatkan kehormatan untuk menjadi wasit utama di duel antara juara Liga Champions dan Liga Europa tersebut. Dia bakal dibantu kompatriotnya asal Prancis, Manuela Nicolosi, serta Michelle O'Neal dari Irlandia.
Nah, bisa dikatakan sebagai sejarah baru karena inilah kali pertama seorang wasit wanita memimpin pertandingan pria dengan kategori akbar milik UEFA.
Keputusan UEFA melibatkan wasit wanita di Piala Super Eropa lantas mengundang apresiasi dari pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Sosok asal Jerman itu menilai, wasit wanita sudah siap untuk mengambil bagian di pertandingan-pertandingan penting pria.
Pendapat Klopp dilatarbelakangi oleh kiprah wasit wanita di negaranya, Jerman. Ada Bibiana Steinhaus yang menjadi wasit Bundesliga Jerman sejak 2017.
"Akhirnya, ya. Saya berpikir sudah saatnya," ujar Klopp, dikutip dari Goal.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri memiliki banyak pengalaman dengan wasit wanita di Jerman. Perlu waktu hingga akhirnya mereka mendapatkan kepercayaan --bukan dari para profesional, melainkan sesama wasit.
"Keputusan cerdas untuk melihat wanita memimpin pertandingan penting di depan jutaan orang. Saya merasa sangat bahagia bisa terlibat dalam momen bersejarah ini," tuturnya.
Klopp pun tak ingin merusak momen bersejarah untuk Frappart dan para wasit wanita di Piala Super Eropa. Caranya dengan mengurangi protes berlebihan terhadap keputusan-keputusan sang pengadil.
"Saya akan menunjukkan wajah terbaik. Kalau tidak, ibu saya bisa marah," ucap sosok yang kerap menunjukkan ekspresi meledak-ledak itu.
Serupa Klopp, Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, juga menganggap bahwa wasit wanita sudah siap untuk dilibatkan dalam laga-laga pria. Menurut dia, hal itu terlihat dari Piala Dunia Wanita 2019 yang berjalan dengan sukses.
ADVERTISEMENT
Salah satu tolak ukur kesuksesan adalah penonton. Untuk laga semifinal antara Amerika Serikat dan Inggris, jumlah pemirsa televisi lebih dari 7,5 juta di Amerika atau menjadi yang tertinggi untuk pertandingan sepak bola sejak final Piala Dunia 2018.
Tren yang sama juga terlihat di berbagai negara seperti Prancis. TF1 melaporkan bahwa laga pembuka Piala Dunia Wanita 2019 disaksikan sampai 11 juta orang. Ini belum termasuk Belanda serta Inggris yang punya kasus serupa.
Omong-omong tentang Piala Dunia Wanita, Frappart juga memiliki peran krusial. Karena dialah yang memimpin pertandingan final antara Amerika Serikat dan Belanda.
"Sepak bola telah berkembang pesat. Pada Piala Dunia Wanita, kita bisa melihat seberapa besar respek yang muncul, seberapa banyak orang yang menyaksikannya," ucap Lampard.
ADVERTISEMENT
"Kita tergolong lambat, tetapi akhirnya mereka (wasit wanita) mendapatkan perhatian. Ini adalah momen bersejarah. Kami sangat senang bisa menjadi bagian di dalamnya dan terlibat untuk langkah besar," katanya.