news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Plus-Minus Kepergian Ezechiel N'Douassel dari Persib Bandung

22 Januari 2020 18:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Persib Bandung Ezechiel Ndouasel usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Persib Bandung Ezechiel Ndouasel usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Sebelum Ezechiel N'Douassel mengajukan pengunduran diri, Persib Bandung sangat berharap bisa mempertahankannya. Pertama, Ezechiel masih terikat kontrak hingga akhir 2020. Kedua, sang penyerang memang masih dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Catatan Ezechiel dalam dua musim terakhir untuk Persib jadi bukti klaim tersebut. Pada Liga 1 2018, sosok asal Chad ini mampu mencetak 17 gol dari total 22 laga. Musim berikutnya, 15 gol yang berhasil Ezechiel bukukan dalam 26 pertandingan.
See? Dari sini amat terlihat betapa penting Ezechiel buat Persib.
Bukan cuma itu yang membuat keberadaan Ezechiel terasa krusial. Hal lainnya adalah gaya bermainnya yang begitu fleksibel sehingga pendekatan apa pun yang dibawa pelatih, tak lantas menggerus ketajaman sosok jangkung tersebut.
Bersama Mario Gomez yang mengandalkan serangan balik, dia ditempatkan sebagai satu dari dua penyerang dalam skema 4-4-2. Pendekatan ini mengharuskan Ezechiel bergerak mencari ruang, bergantian dengan Jonathan Bauman, tandemnya kala itu.
ADVERTISEMENT
Skema demikian bukan perkara buat Ezechiel. Dia punya kemampuan menggiring bola yang baik. Dia juga punya kecepatan. Alhasil, dia tak cuma mampu memerankannya, tetapi juga berhasil menjalankannya dengan sempurna lewat catatan 17 gol.
Pemain Persib, Ezechiel N'Douassel, merayakan gol. Foto: Dok. Media Persib
Pada 2019, Gomez hengkang. Estafet kepelatihan Persib kemudian beralih ke tangan sosok asal Belanda bernama Robert Alberts.
Ini perubahan yang mengakar: Gomez dan Alberts punya gaya bermain yang berkebalikan. Sementara Gomez kerap mengandalkan serangan balik, Alberts lebih mengedepankan penguasaan bola dan cukup sering mengandalkan crossing.
Peran Ezechiel di bawah Alberts pun cenderung statis sebagai penyerang nomor sembilan. Akan tetapi, yang terjadi kemudian tak berbeda dengan musim sebelumnya. Ezechiel tetap menjadi sosok yang tajam di lini depan. Torehannya mencapai 15 gol.
Ezechiel N'Douassel mengeksekusi penalti. Foto: Dok. Media Persib
Oleh karena itu, tak heran bila Persib kepayahan tiap kali Ezechiel absen. Alberts bahkan beberapa kali mengakui bahwa absennya Ezechiel berpengaruh terhadap capaian Persib. Salah satunya saat menghadapi Bhayangkara FC di paruh kedua musim lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir kami sudah bermain bagus di 20 menit awal dan setelah itu tidak banyak peluang. Di babak kedua ada beberapa kesempatan tapi kami tidak memiliki striker murni karena tidak memainkan Ezechiel," ujar Alberts usai laga yang berujung 0-0 itu.
Singkat cerita, tak sedikit kerugian yang diperoleh Persib akibat hengkangnya Ezechiel. Namun, untuk apa berharap pada pemain yang sudah tak punya keinginan bertahan?
Lagi pula perkara absen memang jadi masalah yang sering menghinggapi Ezechiel di Persib. Selain karena beberapa kali mendapat panggilan Timnas Chad, Ezechiel kerap absen karena cedera dan akumulasi kartu kuning dan kartu merah.
Bayangkan saja, jumlah kartu yang diperoleh Ezechiel, yang seorang penyerang, pada musim lalu mencapai angka 11 (10 kuning, 1 merah). Musim sebelumnya pun tak kalah tinggi dengan catatan 8 kartu kuning.
ADVERTISEMENT
So, keputusan Persib melepas Ezechiel ke Bhayangkara FC bukan sesuatu yang buruk. Walau begitu, mereka mesti bergerak cepat untuk mencari pengganti yang sepadan.