Pratinjau Timnas U-22 vs Myanmar: Menekan Adalah Kunci

18 Februari 2019 7:47 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-22 Indonesia bersama Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, menggelar sesi latihan terakhir di Lapangan C SUGBK sebelum bertolak ke Piala AFF U-22, Kamis (14/2/2019). Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-22 Indonesia bersama Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, menggelar sesi latihan terakhir di Lapangan C SUGBK sebelum bertolak ke Piala AFF U-22, Kamis (14/2/2019). Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-22 Indonesia akan memulai petualangan mereka di ajang Piala AFF U-22 2019 pada Senin (18/2/2019) pukul 15:30 WIB. Myanmar akan menjadi lawan mereka di laga perdana tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Timnas U-22 Myanmar dan Timnas U-22 Indonesia ini akan terjadi di Olympic Stadium, Phnom Penh. Sekilas, jika dibandingkan dengan Thailand atau Vietnam, Myanmar bukan lawan yang terlalu berat untuk para pemain Timnas U-22.
Namun, perlu disadari bahwa Myanmar kerap menjadi lawan yang menyulitkan Timnas U-22. Di ajang SEA Games 2015, Timnas U-22 kalah dari Myanmar dengan skor yang cukup kentara, yakni 4-2. Pada laga persahabatan yang dihelat Maret 2017 di Stadion Pakansari, Indonesia juga ditundukkan oleh Myanmar dengan skor 1-3.
Maka, sebagai persiapan menghadapi Myanmar nanti, apa yang harus dilakukan oleh Timnas U-22 nanti?
Seiring perkembangan sepak bola di Asia Tenggara, Myanmar menjadi salah satu tim dengan pertumbuhan yang cukup menjanjikan, bersama Vietnam, Thailand, serta Malaysia. Perlu dicatat, mereka sukses menembus Piala Dunia U-20 pada 2015, meski mereka harus babak belur di fase grup.
ADVERTISEMENT
Melihat capaian Myanmar, tak heran Indra Sjafri memasang fokus khusus ketika Timnas U-22 berhadapan dengan Myanmar. Ia menjelaskan bahwa menekan lawan dan tidak membiarkan lawan menguasai bola lama-lama akan menjadi gaya permainan yang diterapkan.
Pertanyaannya, apakah itu merupakan gaya yang tepat?
Menilik permainan yang diterapkan Myanmar, menekan memang jadi opsi yang bisa dipilih oleh Timnas U-22. Indra sempat menyebut bahwa Myanmar gemar melepas umpan-umpan panjang, dan sudah menyiapkan cara untuk mengantisipasinya.
Namun, melihat gaya permainan Myanmar U-23 ketika berhadapan dengan Bahrain U-23 dalam Alpine Cup 2018, Myanmar justru mampu mempraktikkan permainan umpan-umpan pendek yang apik.
Dengan postur pemain yang tidak jauh beda dengan para pemain Indonesia, para pemain Myanmar mampu memeragakan permainan cepat dengan umpan-umpan pendek, mirip dengan Vietnam. Malah, ada beberapa momen ketika para pemain Myanmar mampu menunjukkan umpan-umpan kombinasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Jika Myanmar kelak memeragakan permainan seperti ini, menekan adalah opsi bijak yang bisa dipilih oleh Indra. Dengan menghadirkan tekanan, apalagi tekanan agresif, Timnas U-22 akan membuat Myanmar tidak nyaman menguasai bola. Ketika tidak nyaman menguasai bola, maka para pemain Myanmar akan sulit menerapkan pola permainan mereka sendiri.
Namun, jangan sampai kejadian ketika berhadapan dengan Bhayangkara FC terulang. Saking asyiknya menekan, mereka lupa pertahanan sehingga keunggulan dua gol yang sudah tercipta mampu disamakan oleh Bhayangkara.
Apalagi, Myanmar sekarang dilatih Velizar Popov, sosok yang masuk jajaran empat pelatih terbaik di Liga Super Malaysia pada 2016. Pemegang lisensi UEFA Pro tersebut tentu memiliki strategi lain yang bisa diterapkan ketika permainan umpan-umpan pendek Myanmar ini bisa dihentikan akibat tekanan agresif pemain Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi, Myanmar akan menerapkan umpan panjang, memanfaatkan garis pertahanan Indonesia yang kelewat tinggi maupun jarak yang acap tercipta di antara bek dan gelandang. Intinya, Indra harus mempersiapkan strategi lain, tergantung dari pendekatan yang kelak diterapkan Myanmar. Jangan sampai lini pertahanan malah jadi titik lemah Timnas U-22.
***
Berada satu grup dengan Malaysia, Myanmar, dan tuan rumah Kamboja, Timnas U-22 memiliki peluang besar untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF U-22. Untuk membuka peluang lolos tersebut, Timnas U-22 harus meraih hasil positif di laga perdana nanti sehingga kelak perjalanan ke depan akan sedikit lebih mudah.
Myanmar bukannya tidak bisa dikalahkan. Meski dianggap sebagai salah satu kekuatan yang sedang merekah di sepak bola Asia Tenggara, stagnasi juga nilai menjadi persoalan utama. Usai mekarnya talenta-talenta menjanjikan macam Aung Thu maupun Sithu Aung, mereka belum lagi memunculkan pemain-pemain potensial.
ADVERTISEMENT
Namun, tetap ada beberapa nama yang mesti diwaspadai, seperti Phone Thit Sar Min, Sann Sat Naing, Soe Moe Kyaw, Ye Yint Aung, Htet Phyo Wai, Myat Kaung Khant, dan Hein Phyo Win. Beberapa di antaranya sudah ada yang mencicipi pengalaman internasional saat mentas di Piala AFF 2018.
Tekanan akan jadi kunci Timnas U-22 di laga perdana ini. Mampu menekan dengan baik, maka Timnas U-22 bisa saja meraih hasil positif di laga nanti. Jika tidak, maka laga perdana akan berakhir nestapa bagi Timnas U-22.