Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pro Vladimir Putin, China Segera Boikot Siaran Liga Inggris
4 Maret 2022 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Invasi militer Rusia ke Ukraina sudah dimulai sejak 24 Februari 2022. Sejak saat itu, banyak pegiat sepak bola yang mendukung Ukraina dan mengecam Rusia, termasuk ofisial Premier League dengan klub-klub Liga Inggris.
Menurut Daily Mail, China mengecam sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan oleh Inggris dan Uni Eropa terhadap Rusia. Mereka juga menyalahkan AS dan sekutunya karena memprovokasi Rusia.
Kini, China berencana untuk menunjukkan dukungan lebih lanjut untuk rezim Vladimir Putin dengan berencana akan memboikot siaran laga-laga Liga Inggris. Sebab, semua tim Premier League sudah kompak akan menunjukkan aksi solidaritas di pekan ini.
Kapten dari seluruh 20 klub Premier League akan mengenakan ban lengan khusus dalam warna Ukraina. Fan didorong untuk bergabung dengan pemain, manajer, ofisial pertandingan, dan staf klub dalam momen refleksi dan solidaritas sebelum kick-off.
ADVERTISEMENT
Selain itu, rencananya akan ada juga layar besar dengan tulisan 'Football Stand Together' dengan latar belakang biru dan kuning, sesuai dengan warna bendera Ukraina. Pesan solidaritas akan terlihat oleh fan Liga Inggris seluruh dunia.
“Premier League dan klub kami dengan sepenuh hati menolak tindakan Rusia dan akan menunjukkan dukungan untuk rakyat Ukraina di semua pertandingan akhir pekan ini," terang ofisial Premier League.
"Kami menyerukan perdamaian dan pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak," tambah mereka.
China memang memiliki relasi dengan Rusia. Sebuah laporan intelijen awal pekan ini mengeklaim, pejabat senior China mengatakan kepada rekan-rekan Rusia untuk menunda pengiriman pasukan ke Ukraina sampai setelah Olimpiade Musim Dingin di Beijing selesai.
ADVERTISEMENT
The Times menuliskan laporan intelijen menunjukkan pejabat senior China memiliki beberapa tingkat pengetahuan tentang rencana atau niat Rusia untuk menyerang Ukraina sebelum Moskow meluncurkan operasi militer pekan lalu. Namun, China juga memiliki hubungan yang baik dengan Ukraina, dan menghargai stabilitas.