Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Profil Christophe Galtier, Pelatih PSG yang Rasis ke Pemain Muslim & Kulit Hitam
30 Juni 2023 20:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG ), Christophe Galtier ditahan polisi atas dugaan tindakan rasialisme kepada pemain muslim. Galtier ditangkap bersama putranya, John Valovic Galtier oleh pihak Kepolisian Nice pada Jumat (30/6) pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Penangkapan terhadap Galtier didasarkan pada hasil penyelidikan polisi yang menemukan adanya dugaan tindak rasialisme yang dilakukan Galtier saat masih menjadi pelatih OGC Nice.
Galtier memang cuma sebentar menukangi Nice, yakni pada musim 2021/22 sebelum pindah ke PSG. Namun, dalam waktu yang singkat itu dia diduga telah mengeluarkan pernyataan rasis kepada pemain berkulit hitam dan pemain muslim yang ada di dalam skuad Nice.
Lantas siapakah Christophe Galtier sebenarnya?
Profil Christophe Galtier
Christophe Galtier memang cukup dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Ia dikenal sebagi figur yang Islamofobia dan kerap bersikap rasialis ke pemain kulit hitam.
Menurut laporan RMC Sport, pelatih asal Prancis tersebut juga lumayan sering membuat komentar negatif terkait para pemain kulit hitam dan muslim. Meskipun Galtier juga sering membantah tuduhan itu.
ADVERTISEMENT
Saat Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengeluarkan larangan bagi wasit untuk memberikan jeda pertandingan selama bulan Ramadhan agar pemain muslim bisa berbuka puasa musim lalu. Ia menjadi orang yang paling santer mendukung peraturan tersebut.
Namun, terlepas dari sosoknya yang rasialis. Kiprahnya di sepakbola Prancis memang tidak bisa dianggap sepele. Nama Christophe Galtier memang sudah cukup terkenal di sepakbola Perancis. Ia tercatat pernah menangani banyak klub Prancis, seperti Marseille, Olympique Lyon, Saint-Etienne, LOSC Lille, hingga OGC Nice dan kini menjadi pelatih PSG.
Secara pengalaman, Galtier sangat mengenal betul karakter dari setiap klub di Prancis. Kualitas pelatih yang satu ini sudah teruji ketika ia berhasil membawa LOSC Lille menjadi juara Ligue 1 2020/21.
ADVERTISEMENT
Pada musim tersebut, nama Galtier mulai diperhitungkan sebagai pelatih yang bisa mengalahkan dominasi tim sebesar PSG. Walaupun memang secara poin mereka hanya terpaut 1 poin dari tim yang dihuni oleh pemain bintang seperti Neymar hingga Marco Verratti itu.
Pria kelahiran Marseille, 28 Agustus 1966 (55 tahun), ini dulunya adalah pesepak bola yang telah menjajal banyak klub. Karier sepak bolanya dimulai pada saat dirinya menginjak usia 18 tahun, ketika itu tim pertama yang dibelanya yakni Marseille B.
Setelah tampil cukup apik bersama Marseille B, dirinya dipromosikan ke tim utama Marseille pada 1987/88. Hanya bertahan satu musim di Marseille, Chriptophe Galtier menjelma menjadi bek tangguh yang mampu membuat klub LOSC Lille tertarik untuk merekrut dirinya untuk musim 1990/91 hingga 1993/94.
Menurut data Transfermarkt, Galtier setelah hengkang dari LOSC Lille kerap berpindah klub di setiap musimnya sampai akhirnya ia memutuskan gantung sepatu di usia 33 tahun. Pada masa itu, klub yang terakhir kali dibela oleh Galtier adalah Liaoning FC dari Liga Super China.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun setelah pensiun, Galtier mengawali kariernya kembali di Marseille sebagai asisten manajer pada 1999/00. Selepas 2 tahun bertahan di kota kelahirannya, lalu ia melanjutkan petualangannya ke Aris Saloniki juga sebagai asisten manajer.
Sebagai sosok pelatih utama, Christophe Galtier baru bisa mendapatkan kepercayaan itu ketika tiba di klub Saint Etienne pada musim 2009/10. Saat itu, ia memimpin Saint Etienne selama 8 musim.
Kemudian Galtier kembali mencoba peruntungan dengan menangani klub LOSC Lille di musim 2017/18. Tidak diduga, kariernya seketika melejit saat tim asuhannya itu berhasil menjadi juara Ligue 1 pada musim 2020/21. Ia butuh waktu 3 musim sebelum ia bisa mengangkat trofi bersama LOSC Lille.
Sebelum bergabung ke PSG, Galtier sempat mampir satu musim di OGC Nice, namun setelah itu dirinya dibebastugaskan pada 30 Juni 2022. Namun, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, ternyata sudah memantau Galtier.
ADVERTISEMENT
Tidak heran jika ia dipercaya untuk menukangi PSG. Galtier pun langsung menunjukkan kemampuannya dengan berhasil membawa PSG menjuarai Ligue 1 di musim pertamanya 2022/23.