news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Profil Dayen Gentenaar: Pemain Keturunan Indonesia, Putra Mantan Kiper Ajax

29 Oktober 2020 13:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dayen Gentenaar. Foto: Instagram/@dayengentenaar
zoom-in-whitePerbesar
Dayen Gentenaar. Foto: Instagram/@dayengentenaar
ADVERTISEMENT
PSSI dan Shin Tae-yong bisa melirik Dayen Gentenaar untuk menambah amunisi Timnas U-19. Ya, Dayen diketahui juga memiliki darah keturunan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, PSSI dan Shin Tae-yong dikabarkan tengah gencar mencari bakat muda keturunan Indonesia. Mereka digadang-gadang akan menambah warna baru dalam skuat 'Garuda Muda'.
Sejauh ini sudah ada empat nama yang diberi kesempatan mengenakan jersi Merah-Putih. Mereka adalah; Jack Brown, Elkan Baggott, Kelana Mahessa, dan Luah Mahessa.
Selain nama-nama di atas, beberapa pemain keturunan lainnya dikabarkan sudah masuk dalam radar PSSI dan Shin Tae-yong.
Tentu, nama Dayen Gentenaar tak bisa dilewatkan begitu saja. Berposisi sebagai penjaga gawang, ia diyakini bakal menjadi pesaing sepadan bagi M. Adisatryo.

Profil Dayen Gentenaar

Dayen Gentenaar. Foto: Instagram/@dayengentenaar
Lahir di Nijmegen, Belanda, 18 Juni 2001, Dayen adalah pesepakbola yang masih berdarah Indonesia. Ia adalah putra dari Dennis Gentenaar, mantan kiper Ajax Amsterdam, yang dilaporkan keturunan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sedikit trivia, karier sang ayah pernah dihiasi bersama tim-tim besar Eropa. Ia memulai kariernya di NEC Nijmegen dan juga pernah bermain untuk Borussia Dortmund dan Ajax Amsterdam.
Memiliki darah sepak bola, Dayen langsung terjun ke dunia 'si kulit bundar' sejak usia 3 tahun. Kala itu, ia bermain untuk tim asal daerah kelahirannya, SV Blauw Wit.
Uniknya, Dayen tidak langsung bermain sebagai penjaga gawang. Ia lebih menyukai posisi striker karena bertugas untuk mencetak gol.
Setelah itu, Dayen memutuskan pindah ke kota yang lebih besar, yakni Amsterdam. Di sana ia langsung bergabung SV Ouderkerk. Ia masih bermain sebagai striker hingga akhirnya memilih 'banting setir' menjadi penjaga gawang di usia 11 tahun.
Keputusan menjadi penjaga gawang akhirnya berlanjut hingga kini, sata ia sudah menginjak usia 18 tahun.
Dayen Gentenaar. Foto: Instagram/@dayengentenaar
Tahun lalu, nasib membawanya untuk hijrah ke Uni Emirat Arab. Ia dan keluarganya harus pindah ke sana karena sang ayah memiliki pekerjaan di Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tidak menyurutkan mimpinya menjadi pesepak bola. Dayen kemudian direkrut salah satu klub besar di sana, Al Wahda FC. Ia saat ini bermain di kasta tertinggi untuk kelompok usia U-23.
Dengan postur menjulang 180 sentimeter, memudahkannya untuk mengemban tugas sebagai penjaga gawang.
Terlebih, jika melihat pos penjaga gawang Timnas U-19 saat ini, M. Adisatryo praktis belum memiliki pesaing yang sepadan. Kehadiran Dayen dalam skuat Timnas U-19 akan membuat persaingan pos 'bawah mistar' kian ramai diperebutkan.
Lantas, apakah Shin Tae-yong bakal memanggil Dayen Gentenaar? Menarik dinantikan.
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)