Profil Kieran McKenna, Eks Asisten Pelatih MU yang Puji Elkan Baggott

14 Maret 2022 10:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elkan Baggott saat mencetak gol di laga Indonesia vs Malaysia. Foto: Instagram/@elkanbaggott
zoom-in-whitePerbesar
Elkan Baggott saat mencetak gol di laga Indonesia vs Malaysia. Foto: Instagram/@elkanbaggott
ADVERTISEMENT
Pelatih Ipswich Town, Kieran McKenna, memuji talenta bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott. Eks asisten pelatih Manchester United (MU) itu mengakui kualitas yang dimiliki Elkan dan menyukainya.
ADVERTISEMENT
“Elkan [Baggott] berlatih bersama kami selama enam minggu terakhir atau lebih, dia menjadi bagian penting dari kelompok pelatihan, dia pemain yang sangat kami sukai,” kata McKenna, dikutip dari Twtd.co.uk.
“Dia telah berlatih bersama kami, bermain di semua pertandingan tanpa penonton atau pertandingan internal yang kami miliki dan dia adalah pemain yang sangat kami perhitungkan. Elkan sudah berada di dalam dan di sekitar skuad untuk jangka waktu yang cukup lama," imbuhnya.
Pujian itu muncul sebelum Ipswich Town berlaga melawan Portsmouth dalam lanjutan Liga Satu Inggris, Sabtu (12/3) lalu. Meski pada akhirnya Elkan tak dibawa untuk memperkuat tim utama di laga yang berakhir imbang 0-0 itu, ini menjadi sinyal positif bagi masa depan bek kelahiran Oktober 2002 tersebut di tim utama Ipswich Town.
Elkan Baggott saat berseragam Ipswich Town. Foto: Instagram/@ipswichtown
"Terutama Elkan, yang jelas merupakan seseorang yang pernah bermain di level internasional [bersama Timnas Indonesia], dia juga pernah bermain di tim utama sebelumnya di EFL Trophy,” jelas McKenna saat itu.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapa sejatinya Kieran McKenna dan bagaimana kiprahnya di ajang sepak bola?
Kieran McKenna saat menjadi Asisten Manajar Manchester United pada 26 Mei 2021. Foto: Maja Hitij/AFP
Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, Kieran McKenna awalnya adalah seorang pesepak bola. Pria yang lahir di Coa, Irlandia Utara pada Mei 1986 itu mengawali karier sepak bolanya di tim lokal Enniskillen Town dan Ballinamallard United sebelum bergabung ke tim muda Tottenham Hotspur.
Menurut Belfast Telegraph, McKenna mendapat kontrak profesional dari Spurs pada 2002 ketika baru berusia 16 tahun. Dia kemudian menjadi kapten tim cadangan (reserve). Sayang, karier sepak bolanya tak bertahan lama.
McKenna harus rela gantung sepatu di usia 22 tahun karena cedera pinggul kronis. Ia sempat menjalani dua operasi dan dua tahun rehabilitasi sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada 2009. Namun, McKenna yang berposisi sebagai gelandang itu sempat mencicipi 7 caps bersama Timnas Irlandia Utara U-21 dengan torehan 1 gol.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, McKenna tak putus asa dengan sepak bola. Ia tetap menjalin komunikasi dengan mantan klubnya, mendapat lisensi kepelatihan, dan memimpin akademi Spurs. Sampai pada akhirnya McKenna ditunjuk menjadi manajer Tottenham Hotspur U-18 pada musim 2014/15 dan membawa pasukannya ke semifinal FA Youth Cup pada musim pertamanya.
Liverpool sempat mendekatinya pada 2014. Saat itu, McKenna bertemu dengan Brendan Rodgers yang masih mengarsiteki The Reds. Posisi pelatih tim U-21 yang awalnya diduduki Alex Inglethorpe kosong karena dirinya ditunjuk menjadi manajer akademi.
McKenna sempat menghabiskan hari-harinya di mantan tempat latihan Liverpool, Melwood. Namun, ia lebih memilih bertahan dengan Spurs hingga 2016.
Pada akhirnya, McKenna hengkang setelah mendapat tawaran dari Manchester United. Ia ditunjuk untuk menggantikan posisi pelatih MU U-18 yang ditinggalkan Paul McGuinness yang memilih memimpin Timnas Inggris U-18. Pada musim kedua McKenna, timnya sukses menjadi juara Northern Premier League, liga regional Inggris yang berisi klub-klub semi-profesional dan amatir.
ADVERTISEMENT
Ketika Rui Faria meninggalkan jajaran staf Jose Mourinho, McKenna dan eks pemain MU, Michael Carrick, dipromosikan untuk duduk bersama The Special One pada Juli 2018. Meski Mourinho dipecat pada akhir 2018, posisi McKenna tetap dipertahankan untuk mendampingi Ole Gunnar Solskjaer.
"Kieran [McKenna] adalah angin segar [ketika dia tiba di klub], pelatih yang sangat bagus. Dia tidak mencapai puncak sepak bola [sebagai pemain], jadi hal berikutnya adalah, 'Saya akan menjadi pelatih terbaik yang saya bisa'. Dia sangat-sangat bagus," puji eks MU, Nicky Butt, yang kini menjadi Direktur Pengembangan MU, kepada The Athletic.
"Dia [McKenna] adalah perencana yang cermat, tapi setiap sesi bersifat spontan. Tidak ada yang ditentukan. Dia menyesuaikan sesi dengan bagaimana para pemain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan," puji eks Football Director Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara (IFA), Jim Magilton.
Ole Gunnar Solskjaer dan Mike Phelan memberi instruksi pada para pemain Man United. Foto: Reuters/Phil Noble
McKenna bertahan di MU hingga 16 Desember 2021, sebulan setelah Ole Gunnar Solskjaer dipecat dari kursi kepelatihan. Meski begitu, McKenna masih sempat mendampingi 2 manajer interim 'Setan Merah', Michael Carrick dan Ralf Rangnick.
ADVERTISEMENT
Jajaran staf pelatih Ole Gunnar Solskjaer memang dirumorkan mendapat kritik keras setelah serangkaian hasil buruk The Red Devils pada saat itu. Mereka dianggap 'terlalu Inggris' dan kuno.
"Seorang sumber mengatakan sejak [kekalahan] itu, beberapa pemain kunci menjadi jengkel dengan ketidakmampuan Solskjaer dan staf pelatihnya untuk membuat tim lebih baik," tulis laporan ESPN pada November 2021.
"Para pemain menganggap staf kepelatihan MU 'terlalu Inggris' dan tidak sesuai dengan persyaratan permainan sepak bola modern [kuno] di tingkat elite," tulis laporan itu lebih lanjut.
Setelah tak lagi mengabdi di Old Trafford, McKenna menerima tawaran menjadi pelatih Ipswich Town. Jabatan itu ia emban sejak 20 Desember 2021 dan dikontrak hingga 2025.
Setidaknya sudah 15 laga yang ia pimpin. Catatannya cukup baik dengan meraih 9 kemenangan, 4 hasil seri, dan hanya 2 kali kalah. Saat ini, Ipswich Town duduk di urutan ke-9 Liga Satu Inggris dengan raihan 60 angka dari 38 laga.
ADVERTISEMENT