Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sepak bola diriwayatkan berbagai literatur berasal dari Inggris. Akan tetapi, hal itu tak lantas menjadikan Tim Nasional (Timnas) Inggris sebagai negara digdaya. Di Piala Dunia, lebih banyak kisah sendu ketimbang bahagia. Lebih banyak kegagalan ketimbang sebuah kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Ya, Inggris tercatat hanya sekali meraih gelar Piala Dunia pada edisi 1966. Bertindak sebagai tuan rumah, Bobby Charlton dan kolega berhasil mengandaskan Jerman Barat lewat perpanjangan waktu dengan skor 4-2 di partai final.
Akan tetapi, laga itu juga dikenang sebagai partai kontroversial menyusul bola yang disepak Geoff Hust —yang menjadi gol ketiga— belum melewati garis gawang.
Pencapaian itu lantas menjadi hasil terbaik bagi Inggris di Piala Dunia. Tercatat, semenjak 1930, The Three Lions selalu kesulitan, bahkan untuk menembus fase semifinal. Catatan terbaik mereka hanyalah melaju hingga perempat final yakni pada edisi 1954, 1962, 1970, 1986, 2002, dan 2006.
Melihat materi pemain mumpuni yang dimiliki Inggris, hasil itu tentu saja cukup mengherankan. Tak sampai di situ, Inggris malah mengalami penuruan dalam dua edisi Piala Dunia terakhir. Mereka hanya menjejak babak 16 besar pada 2010 dan terhenti di fase grup pada 2014.
ADVERTISEMENT
Pelatih: Gareth Southgate
Tantangan lumayan berat bakal dihadapi Gareth Southgate di Piala Dunia 2018 . Bersanding bersama Belgia, Tunisia, dan Panama di Grup G, tak ada pilihan lain bagi Southgate untuk membawa Inggris lolos ke fase selanjutnya.
Pasalnya, di atas kertas, seharusnya hal itu tak sulit-sulit amat bagi Inggris. Hanya Belgia yang bisa dikategorikan sebagai lawan sepadan.
Southgate ditunjuk melatih Inggris pada 30 November 2016 dengan durasi empat tahun untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Sam Allerdyce. Latar belakangnya sebagai mantan pelatih Inggris U-21 diyakini membuat Southgate berani memberikan kepercayaan kepada para pemain muda.
Nama-nama seperti Trent Alexander-Arnold (19 tahun), Dele Alli (22), Raheem Sterling (23), dan Marcus Rashford (20) tanpa ragu dibawa Southgate ke Rusia. Mereka akan berkolaborasi dengan wajah-wajah senior semacam Gary Cahill, Jordan Henderson, dan Jamie Vardy.
ADVERTISEMENT
Southgate tidak hanya merevolusi Inggris dengan membawa pemain-pemain muda, tetapi juga dengan mengubah pakem. Ia berani bermain dengan format tiga bek, sesuatu yang belakangan sedang nge-tren tapi jarang diterapkan oleh tim-tim Inggris sebelumnya.
Pemain Bintang
Sulit rasanya untuk tak memasukkan nama Harry Kane sebagai pemain bintang di Timnas Inggris. Torehan 30 golnya bersama Tottenham Hotspur di Premier League menjadi bukti sahih akan ketajamannya.
Kane pun akan menjadi andalan Southgate di lini depan dengan disokong pemain-pemain sayap cepat nan lincah seperti Sterling dan Jesse Lingard. Kepiawaian Kane mengeksekusi peluang di dalam kotak penalti akan sangat dibutuhkan Inggris manakala menghadapi tim-tim dengan pertahanan rapat.
Tak hanya itu, Kane juga piawai mengkreasikan peluang. WhoScored mencatat, ia melepaskan 0,9 umpan kunci (umpan yang jadi peluang) per laga, cukup banyak untuk ukuran striker. Singkatnya, pemain 24 tahun ini merupakan penyerang yang komplet.
ADVERTISEMENT
====
*Anda bisa menyimak profil tim peserta Piala Dunia 2018 di topik: Tim Piala Dunia 2018 .
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini