Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tahun berganti, duit yang keluar pun semakin banyak. Akan tetapi, satu hal ini belum juga berubah: Paris Saint-Germain (PSG) belum kunjung mampu berbuat banyak di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Musim ini, PSG belanja besar-besaran. Tak tanggung-tanggung, dua penyerang papan atas, Neymar dan Kylian Mbappe, mereka datangkan untuk membentuk trisula bersama Edinson Cavani. Selain itu, mereka juga mendatangkan bek kanan berpengalaman asal Brasil, Dani Alves.
Di Ligue 1, mereka nyaris tak terhentikan. Di Eropa pun begitu, setidaknya sampai fase grup Liga Champions lalu. Namun, saat turnamen sudah memasuki fase gugur, penyakit lama PSG itu kambuh. Menghadapi Real Madrid yang sebenarnya tak terlampau impresif di kompetisi domestik, PSG keok.
Usai kalah 1-3 di pertemuan pertama, PSG menatap leg kedua yang dihelat Rabu (7/3/2018) dini hari WIB di Parc des Princes dengan sedikit masalah. Neymar cedera dan harus absen lama . Walau demikian, optimisme PSG itu belum surut. Sebelum laga dimulai, optimisme masih diumbar.
ADVERTISEMENT
Celakalah PSG karena kemudian Real Madrid justru berhasil meraih kemenangan kedua. Los Blancos pun lolos ke perempat final dengan agregat 5-2. Parahnya lagi, dalam pertandingan ini PSG harus bermain dengan 10 orang setelah Marco Verratti di-espulso wasit Felix Byrch. Lengkap sudah penderitaan Les Parisiens.
Kegagalan ini pun tidak disikapi sang bos, Nasser Al-Khelaifi, dengan tenang. Al-Khelaifi marah. Dia tidak suka dengan cara para pemain PSG bermain dan rasa tidak suka ini dia ungkapkan secara terang-terangan kepada L'Equipe.
"Kami sama sekali tidak senang dengan kegagalan ini, dengan cara pemain bereaksi di lapangan. Kami benar-benar kecewa dengan hasil ini," kata Al-Khelaifi.
"Pada babak pertama kami mendominasi. Yang kami butuhkan sebenarnya cuma satu gol. Kalau kami bisa mencetak gol, situasinya akan berbeda. Kartu merah Verratti akhirnya membunuh laga ini," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah yang akan dilakukan PSG selanjutnya? Apakah dengan kegagalan ini berarti mereka akan memecat pelatih Unai Emery?
Well, entahlah. Pasalnya, Al-Khelaifi belum mau menjawab pertanyaan ini. Dia mengatakan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan masa depan sang pelatih karena semua orang masih merasa kesal.
"Kami akan menenangkan diri dulu sebelum memikirkan perubahan," tandasnya.