news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PSM Makassar: Hampir Terdegradasi, Tak Punya Stadion, Akhirnya Juara

1 April 2023 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makassar Yance Sayuri melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Persib Bandung pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makassar Yance Sayuri melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Persib Bandung pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PSM Makassar resmi keluar sebagai juara Liga 1 musim 2022/23. Kepastian itu didapat usai ‘Juku Eja’ sukses mengalahkan Madura United dengan skor 3-1, Jumat (31/3) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Kemenangan itu membuat PSM Makassar mengumpulkan 72 angka dari 32 penampilan. Poin PSM tak mungkin dikejar oleh Persib yang ada di posisi kedua dengan sisa laga yang tinggal 3 lagi.
Perjalanan PSM Makassar merengkuh juara dilalui dengan tidak mudah. Apalagi, musim lalu PSM Makassar hampir terdegradasi usai finis di posisi ke-14 hanya berselisih dua angka dari Persipura yang ada di posisi 16 atau batas akhir zona degradasi.
Selain itu, PSM juga tak bisa mentas di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Ramadhan Sananta dan kolega bermain di Stadion Gelora BJ Habibie di Kota Parepare. Segala permasalahan itu dikeluhkan oleh pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares usai juara.
“Ketika saya datang, kami punya banyak masalah. Kami tak punya tempat latihan dan stadion. Kami juga sulit melakukan uji coba di awal musim,” tutur Bernardo dalam konferensi persnya.
Suporter merayakan kemenangan PSM Makassar atas Madura United usai nonton bareng pertandingan BRI Liga 1 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (31/3/2023). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
“Saya pikir ini bukan karena pelatih, tapi karena tim. Musim lalu kami hampir degradasi. Ketika kami kerja keras, kami jadi kuat,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi titel juara liga kedua bagi PSM sejak era peleburan Perserikatan dan Galatama. Sebelumnya, PSM yang dilatih Syamsuddin Umar pernah menjadi juara Liga Indonesia pada 1999/2000 usai mengalahkan Pupuk Kaltim 3-2 di final divisi utama. Setelah penantian 23 tahun, PSM kembali jadi juara.