PSS Sleman Ungkap Larangan Transfer dari FIFA Sudah Beres

22 Mei 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSS Sleman Riak melompati rekan setimnya yang berselebrasi, Cawor usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC dalam laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSS Sleman Riak melompati rekan setimnya yang berselebrasi, Cawor usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC dalam laga lanjutan BRI Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PSS Sleman menyatakan bahwa hukuman larangan transfer yang menimpa klub pada akhir musim Liga 1 telah dinyatakan selesai. Manajemen 'Super Elja' mengaku telah mendapatkan surat resmi dari FIFA terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam surat bernomor FDD-18153 dan FPSD-12803, PSS telah resmi membayarkan jumlah uang yang harus dibayar kepada pihak terkait. Hal ini telah sesuai dengan keputusan yang disahkan juga oleh FIFA.
“PSS telah menyelesaikan apa yang menjadi akar permasalahan tentang larangan transfer tersebut. Kami telah membayar apa yang memang harus diselesaikan dan oleh karena itu proses mengenai larangan transfer telah ditutup,” ujar Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa, di Omah PSS, Selasa (21/5) sore WIB.
“Sedari awal sebenarnya kami yakin bahwa persoalan tersebut dapat diatasi. Ini terjadi karena perbedaan persepsi saja. Perlu dicatat bahwa mengenai gaji, PSS adalah salah satu klub yang tidak pernah menunda atau gagal membayar gaji pemain ataupun pelatih,” tegasnya.
Gusti Randa. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Gusti menyebutkan ini juga menjadi pembelajaran untuk PSS Sleman ke depannya untuk menjadi lebih baik. Dengan larangan transfer yang telah dicabut, PSS bisa segera fokus untuk berburu dan mendatangkan pemain di musim 2024/25.
ADVERTISEMENT
“Saat itu juga pihak yang bersangkutan sudah lebih dulu menyatakan berhenti. Namun apa pun itu yang paling penting semuanya sudah selesai. Sekarang yang penting bagaimana PSS menatap ke depan,” jelas Gusti.
“Setelah larangan transfer dicabut, kami segera bisa secara pasti mendatangkan dan berburu pemain dengan maksimal untuk musim depan. Semoga penggawa PSS yang dihadirkan bisa memberikan semangat baru serta membawa Super Elang Jawa terbang lebih tinggi,” pungkasnya.
Registration ban atau larangan transfer pemain disebabkan oleh para klub yang tidak memenuhi kewajiban administrasi kala mendatangkan pemain dari klub asalnya. Kasus ini heboh ketika klub raksasa Liga Inggris yakni Chelsea kebijakan transfer pemain pada musim 2019/20.
Pemain PSS Sleman Jonathan Ezequiel Bustos (kanan) berebut bola dengan pemain Borneo FC M Sihran H Amarullah (kiri) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Sebelumnya, total ada 9 klub yang dihukum yakni Persija Jakarta (Liga 1), PSM Makassar (Liga 1), PSS Sleman (Liga 1), Barito Putera (Liga 1), Persikabo (Liga 1), Persiraja Banda Aceh (Liga 2), Persiwa Wamena (Liga 2), Sada Sumut FC (Liga 2), dan Persikab Bandung (Liga 2). Kini, PSS mengaku hukuman mereka telah dicabut.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, nama mereka di situs web FIFA masih tercantum per Rabu (22/5) pagi WIB karena biasanya FIFA melakukan update setiap Senin. Dan selain klub-klub di atas, kini justru ada satu klub lagi yang ikut kena hukuman, yakni Deltras Sidoarjo (Liga 2).