Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PSSI Gandeng Erspo, Timnas Indonesia Pakai Jersey Baru Mulai Maret
22 Januari 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut diumumkan di FX Senayan, Jakarta, pada Senin (22/1). Erspo merupakan lini usaha dari jenama fesyen ternama yang didirikan oleh Muhammad Sadad, yakni Erigo.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan Erspo memenangi tender kerja sama yang diikuti oleh 20 jenama. Kerja sama ini bernilai Rp 16,5 miliar dengan durasi dua tahun.
"Bagaimana proses tender ini hampir diikuti oleh 20 brand, ini pertama kali. Dan nilainya ini, wow, Rp 16,5 miliar," ujar Erick dalam sambutannya di FX Senayan, Jakarta, pada Senin (22/1).
"Di mana ada cash Rp 5 miliar, ada in-time product, nah yang paling terbaru adalah ada istilahnya royalti. Ini belum pernah selama ini, ya, biasanya hanya dengan konsep sponsorship saja sudah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terkait royalti, Erick menegaskan bahwa ini hal yang benar-benar baru untuk Timnas Indonesia dan jenama apparel. Ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan itu ditolak banyak jenama luar negeri.
Kerja sama PSSI dengan Mills, apparel Timnas Indonesia saat ini, berakhir pada Februari. Dengan begitu, 'Skuad Garuda' sudah akan mengenakan jersey baru saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 21 Maret mendatang.
Desain jersey Timnas Indonesia buatan Erspo belum ada bocoran. Namun, Erick menegaskan bahwa filosofi seragam terbaru 'Merah Putih' adalah suporter.
"Waktu diskusi saya juga mencontohkan beberapa jersey yang dari berbagai cabang olahraga tidak hanya bola dan basket, yang saya bilang menarik gitu," ujar Erick.
"Ternyata dari pihak Erspo sudah bisa menjawab pemikiran saya, dengan beberapa filosofinya, ya, dan yang menarik berbasis kepada grassroot, yaitu fans sepak bola, suporter,"
ADVERTISEMENT
"Jadi selama ini suporter yang diposisikan sebagai, tentu diharapkan datang mendukung [ke stadion], tetapi di filosofi yang kami bangun, justru filosofi suporter itu menempel di jersey-nya," pungkasnya.