Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
''Kami mencari orang yang berkompeten dan bisa bertanggung terhadap masalah wasit,'' kata ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, di acara Kongres PSSI 2020, Kuta, Bali, Sabtu (25/1).
Wasit memang kerap jadi kambing hitam di kompetisi nasional. Musim lalu, mengambil contoh di beberapa pertandingan awal kompetisi, korps yang kerap berbaju hitam itu sudah membikin sejumlah klub panas.
PSIS Semarang, misalnya. Klub asal Jawa Tengah ini bahkan melaporkan Moch Adung, wasit yang memimpin pertandingan Persebaya vs PSIS Semarang pada 30 Mei 2019, ke PSSI. Mereka menilai Adung tak jeli dalam mengambil keputusan.
PSIS tak hanya kena sekali. Laskar Mahesa Jenar kembali mengalami masalah yang sama saat berjumpa dengan Barito Putera. Kali ini, wasit Annas Apriliandi dan salah satu asistennya yang menganulir penalti dan menggantinya dengan tendangan bebas.
ADVERTISEMENT
PSSI sejatinya sudah merespons dengan akan membentuk badan independen wasit. Selain itu, akan ada sanksi skorsing terhadap wasit yang dianggap gagal memimpin pertandingan, tetapi usaha itu tak kunjung membuahkan hasil.
Pria yang karib disapa Iwan Bule ini menyadari bahwa meski mengganti struktur di Komite Wasit, bukan berarti masalah akan seketika selesai.
Oleh karena itu, PSSI akan bekerja sama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk sama-sama mengurusi wasit yang akan memimpin kompetisi nasional.
''Memang masih banyak komplain tapi akan kami benahi dan kami rasa dengan kapabilitas Pak Sonhadji dia bisa mengemban tanggung jawab ini,'' imbuh Iwan.