PSSI: Pemain Naturalisasi Diserang, Ada Upaya Hancurkan Timnas

10 Januari 2025 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, merespons tegas perihal adanya hujatan kepada para pemain naturalisasi Timnas Indonesia buntut pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan. Ia menilai itu adalah suatu upaya untuk menghancurkan kekompakan yang selama ini tengah dibangun.
ADVERTISEMENT
Sebagian pemain naturalisasi Timnas Indonesia tuai kritik keras sebab diduga oleh netizen menjadi biang keladi dibalik pemecatan Shin Tae-yong akibat tidak adanya hubungan harmonis diantar staf pelatih dan pemain. Mees Hilgers jadi salah satu penggawa 'Garuda' yang banyak terima cibiran tersebut.
Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers, Shayne Pattynama, dan Asnawi Mangkualam menjalani pemusatan latihan di Bahrain, Senin (7/10/2024). Foto: PSSI
Arya tegas bahwa adanya hujatan yang diterima oleh sebagian pemain naturalisasi Timnas Indonesia buntut pemecatan Shin merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan oknum tertentu untuk memecah belah kekompakan penggawa skuad 'Garuda'. Ia kecam keras itu.
"Jadi ada usaha menghancurkan Timnas Indonesia, kemarin sampai hari ini ada pemain diaspora yang diserang. Kedua ada pemain diaspora yang diserang oleh ribuan [orang]. Jadi merekam ingin hancurkan Timnas 'Merah Putih', demi siapa? [hal ini dilakukan]," ucap Arya saat wawancara eksklusif dengan kumparan, Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mengikuti latihan di Stadion Kota Qingdao, China, Minggu (13/10/2024). Foto: PSSI
"Anda pencinta siapa? Anda pencinta Timnas? apakah Anda antek-antek asing yang ingin menghancurkan Timnas kita? Kenapa kalian hancurkan pemain diaspora kami? Supaya mereka tidak mau ke Indonesia, dan supaya yang lainnya tidak mau gabung? Maaf, kalian benar-benar jahat," tambahnya.
Adapun memang pemecatan Shin Tae-yong menuai beragam spekulasi liar perihal alasan dibalik keputusan PSSI mendepak juru taktik asal Korea Selatan itu dari kursi kepelatihan. Mulai dari pengaruh internal PSSI, hingga keharmonisan diantar pemain dan staf pelatih, diduga jadi biang keladi hal tersebut.