PSSI Punya Utang Nyaris Rp 100 Miliar Warisan Era Iwan Bule

6 Juli 2023 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo PSSI. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo PSSI. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan saat ini PSSI memiliki utang yang cukup besar. Nilai utang tersebut hampir menyentuh Rp 100 miliar.
ADVERTISEMENT
Arya menjelaskan saat ini banyak pihak yang menagih utang kepada PSSI. Bukan hanya tagihan, ancaman juga datang kepada PSSI pimpinan Erick Thohir saat ini.
"Kami saat ini ditagih puluhan miliar utang. Ya, kami 'kan enggak punya utang. Sebelumnya, kami hanya terima ketika dikasih [jabatan], uang enggak ada, nol, yang ada adalah utang," kata Arya kepada wartawan di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7).
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, pada 26 Maret 2023. Foto: PSSI
"Utangnya puluhan miliar, sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga sudah ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang enggak ada," tambahnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan bahwa nilai utang yang dimiliki PSSI hampir mencapai Rp 100 miliar. Utang-utang ini datang dari kepengurusan PSSI empat tahun belakangan.
Sebelumnya, PSSI dikepalai oleh Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule. Iwan Bule menjabat sebagai Ketum PSSI pada periode 2019-2023.
ADVERTISEMENT
"Ya, empat tahun belakangan. Tapi, [kepengurusan] yang sebelum-sebelumnya juga sudah masuk juga, tiba-tiba, karena dikira PSSI sekarang oke, langsung masuk tagihan-tagihan yang kami enggak tahu," sambungnya.
Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Foto: Soni Insan Bagus L/kumparan
Pada April lalu, organisasi Save Our Soccer memaparkan utang PSSI kepada Elite Pro Academy musim 2022/23. Utang dengan nilai Rp 2,15 miliar tersebut mencakup subsidi klub peserta, gaji match commisioner, gaji volunteer, dan lainnya.
Di bulan yang sama, Erick Thohir menunjuk Ernst & Young untuk melakukan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI. Langkah itu diambil usai adanya permasalahan bonus juara Liga 1 2022/23.
"Ada yang bilang itu konsekuensi kami, karena itu konsekuensi kami jadi kami harus bertahap membayarnya, makanya Pak Erick [Thohir] ini selalu basisnya setiap kegiatan harus ada untung," tutup Arya.
ADVERTISEMENT