Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penggunaan teknologi Video Assistant Referee alias VAR jadi wacana teraktual yang digaungkan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Tujuannya, ya, meningkatkan kualitas sepak bola Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Penerapan VAR di Liga 1 2019 sendiri dijadwalkan bakal diterapkan dalam waktu dekat. Tepatnya, sejak PSSI menelurkan rekomendasi pada rapat Komite Eksekutif pada 26 Mei lalu. PSSI bahkan sudah meminta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) melakukan kajian terhadap anggaran, infrastruktur, dan juga wasit.
''Atas rekomendasi Komite Eksekutif, Kesekjenan PSSI saat ini melakukan kajian terkait regulasi penggunaan VAR tersebut. Karena ada dasar-dasar regulasi FIFA yang harus kami patuhi sebelum mengoperasikannya secara penuh,'' ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, ketika ditemui di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jumat (31/5).
Berbicara kajian penggunaan VAR, otomatis bakal terkait erat dengan infrastruktur. Padahal, tak bisa dimungkiri bahwa infrastruktur menjadi salah satu aspek yang sulit untuk dikejar. Membutuhkan dana yang besar sekaligus waktu yang tak sebentar.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Yoyok Sukawi, menyangsikan rencana penggunaan VAR. Alasannya, ya, itu tadi, karena infrastruktur lapangan di setiap stadion masih banyak yang berada di bawah standar AFC. Mulai dari lampu penerangan yang belum memadai hingga kelayakan rumput stadion
Belum lagi soal anggaran. Merujuk pernyataan Yoyok, peralatan VAR yang sesuai dengan standarisasi FIFA membutuhkan biaya sebesar Rp. 7 miliar--angka yang bahkan lebih banyak ketimbang dana operasional klub untuk semusim kompetisi.
Atas besarnya dana ini, Komite Eksekutif kemudian berharap kepada sponsor ketimbang dibebankan kepada klub-klub kontestan.
Sebelum jauh menuntaskan dua persoalan yang disebutkan di atas, PSSI, kata Tisha, terlebih dahulu akan mengajukan rencana penggunaan VAR ini kepada FIFA. Pada 5 Juni mendatang, PSSI yang mendapat undangan Kongres FIFA, akan melayangkan proposal pada induk sepak bola dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
''Salah satu yang mesti kami siapkan juga adalah wasit-wasit yang memiliki lisensi penggunaan peralatan VAR. Lalu ada dua kajian yang kami selesaikan sebelum bersua FIFA: Pertama, Indonesia intens untuk menggunakan VAR dan kedua memohon atensi FIFA agar VAR bisa digunakan di edisi kompetisi 2020 mendatang,'' kata Tisha.