Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PSSI sedang usut kasus rasialisme di laga Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret lalu di GBK. Laga lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia itu berakhir dengan kemenangan Indonesia 1-0.
ADVERTISEMENT
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menyebut bahwa ada ucapan yang tak pantas dilontarkan suporter Indonesia. Pihaknya sedang mencari pelaku dan menyiapkan hukuman jika sudah ditemukan.
"Kejadian lawan terakhir kita itu ada ucapan-ucapan rasisme. Itu kami lagi proses identifikasi," ucap Arya dikutip Antara.
"Memang benar, CCTV kami enggak punya suara, itu jadi kelemahan juga. Tapi nanti kita klopkan sama tayangan TV, klop nanti. Pasti akan ada yang kami hukum enggak bisa masuk GBK," tambahnya.
Akhir-akhir ini, kasus rasialisme terjadi di sepak bola Indonesia. Pertama, pada laga di Liga 4 antara Persika Karanganyar melawan perwakilan NTT, Bintang Timur Atambua, Selasa (29/4). Di laga itu, suporter Persika Karanganyar sebagai tuan rumah, menyerang verbal para pemain Bintang Timur Atambua dengan teriakkan hinaan berbau rasialisme berkaitan dengan warna kulit.
ADVERTISEMENT
Lalu, kasus rasialisme juga menimpa dua pemain Malut United yakni Yakob dan Yance Sayuri. Kasus ini terjadi usai Malut United mengalahkan Persib Bandung dalam laga pekan ke-31 Liga 1 2024/25 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, pada Jumat (2/5). Adapun gol kemenangan tuan rumah dicetak Wahyu Prasetyo di menit 65.
Seusai laga, akun Instagram Yakob dan Yance Sayuri dihujani komentar berbau rasialisme oleh sejumlah oknum warganet. Mereka menyinggung soal fisik kedua pemain yang pernah dipanggil Timnas Indonesia itu dengan cara yang tidak sopan. Keluarga mereka juga diserang. Mereka pun melayangkan somasi kepada para pelaku.