Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PT AABBI Keluarkan Somasi, Tegaskan Jadi Pemegang Lisensi Sah Nama Arema
29 Desember 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
PT AABBI menegaskan bahwa mereka terdaftar di Kementerian Hukum dengan nomor pendaftaran IDM00065610 tertanggal 20 September 2019, nomor pengumuman BRM1715A tanggal 13 Maret 2017. Mereka mengeluarkan somasi terhadap tim yang memiliki nama sama dan juga Asprov PSSI Jawa Timur.
Imbas dari somasi itu, Asprov PSSI Jawa Timur menghapus nama Arema Indonesia yang bermain di Liga 4, Akademi Arema Ngunut sebagai anggota Asprov PSSI Jawa Timur, dan SSB Putra Arema SSB yang terafiliasi PSSI Jatim. Dalam situs pssijatim.com, nama “Arema Indonesia” diganti dengan "xxxxx Indonesia".
“Terkait somasi perihal penggunaan pencantuman nama Arema khususnya di bidang penamaan yang berhubungan dengan sepak bola, ini adalah bentuk corporate action. Khususnya dibidang legal.” kata Adi Ismanto, Direktur Legal PT AABBI.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema sudah memberikan respons terkait somasi tersebut. Akademi Arema Ngunut memberikan surat balasan pada 17 Desember 2024.
Mereka akan mengubah nama Akademi tanpa menggunakan Arema. Sementara Putra Arema memberikan surat balasan pada 19 Desember 2024. Dalam suratnya, disampaikan bahwa SSB tersebut tidak keberatan dan akan menggantinya dengan nama lain.
Beberapa waktu lalu, legal PT AABBI melayangkan somasi kedua tertanggal 24 Desember 2024 kepada xxxxx Indonesia. Karena tim yang bermain di Liga 4 itu belum memberikan respons atas somasi pertama tertanggal 12 Desember 2024.
Sementara, Asprov PSSI Jatim juga mendapatkan somasi kedua. Sebagai bentuk penegasan agar tidak ada lagi anggotanya yang menggunakan nama Arema untuk berlaga di Liga 4.
ADVERTISEMENT
Saat ini, PT AABBI masih menunggu respons atas somasi kedua yang dilayangkan kepada xxxxx Indonesia dan Asprov PSSI Jatim. Karena hal itu akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh legal action PT AABBI. Akankah berlanjut ke upaya hukum atau tidak, bergantung pada respons dari pihak tersebut.
“Nama Arema tentu harus diproteksi. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga image Arema sebagai tim profesional. Ini jadi sebuah kewajiban juga. Jangan sampai banyak nama Arema tapi justru melekatkan image yang kurang bagus,” lanjut Adi Ismanto.
Terkait hak atas nama Arema, bisa dilakukan penesuluran di situs Pangkalan Data Kekayaan Intelektual. Dalam situs itu, tercatat PT AABBI jadi pemegang lisensi Arema hingga 2027.
“Mohon doa dan dukungannya untuk para stakeholder PT AABBI dan pendukung Arema FC. Agar proses pembenahan ini berjalan lancar dan menjadikan kami lebih baik ke depannya,” pungkasnya.
Langkah yang dilakukan PT AABBI ini disebut bagian dari perbaikan di semua lini. General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi menyampaikan bahwa segala perubahan merupakan hasil dari pertemuan internal bersama BOD (Board of Directors).
ADVERTISEMENT
“Pasca-Tragedi Kanjuruhan, semua berbenah. Mulai dari federasi, operator Liga hingga klub-klub di Indonesia. Dalam 2 tahun terakhir, PT AABBI sudah memperlihat hasil dari pembenahan tersebut,” jelasnya.
Dari segi kepanpelan, penyelenggaraan laga home Arema FC lebih rapi. Nyaris tidak ada insiden yang terjadi. Mulai dari homebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, musim lalu dilanjutkan ke Stadion Soepriadi, Kota Blitar, musim ini.
Begitu juga ticket management system. Transisi dari tiket konvensional atau manual ke tiket online sudah berjalan. Sedangkan dari team management, Arema kini punya tim scouting pemain muda dari PON hingga liga amatir. Kemudian, tim Arema Women sukses meraih prestasi dengan menjuarai juara di Kajati Kalteng Cup 2024 pada November lalu.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin dalam proses ini lebih tertata dengan baik dan profesional. Baik secara operasional, administrasi maupun legalitas yang tujuannya tentu untuk memproteksi intellectual property kami,” jelas pria yang akrab disapa Inal tersebut.