PT LIB Buka Suara soal Liga 2 Disetop: Kami Sebetulnya Mau Lanjutkan Kompetisi

15 Januari 2023 9:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo PT Liga Indonesia Baru (LIB). Foto: Liga 1
zoom-in-whitePerbesar
Logo PT Liga Indonesia Baru (LIB). Foto: Liga 1
ADVERTISEMENT
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengutarakan pernyataan resmi terkait Liga 2 yang disetop usai rapat Exco PSSI, Kamis (12/1). Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menegaskan bahwa sejatinya PT LIB ingin kompetisi tetap bergulir sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
PT LIB mengeluarkan keterangan resmi pada Minggu (15/1). Mereka mengaku telah menimbang berbagai usul dari klub-klub peserta dan mendapati dua opsi terkait kelanjutan Liga 2. Pertama, kompetisi dilanjutkan dengan sistem bubble atau opsi kedua kompetisi disetop.
“Perlu ditegaskan, seperti yang tertuang dalam surat kami kepada PSSI tertanggal 20 Desember, bahwa LIB semangatnya adalah berencana melanjutkan Kompetisi Liga 2 2022/2023 dengan format home and away," kata Ferry Paulus dalam keterangan resminya, Minggu (15/1).
"Pada saat itu proyeksi kita setelah melakukan analisa dan perencanaan secara komprehensif, Liga 2 2022/2023 akan dilanjutkan mulai tanggal 14 Januari 2023 hingga 16 April 2023 kemudian berkembang ke tanggal 24 Januari berakhir pada awal Mei 2023,” lanjutnya.
Dirut LIB Ferry Paulus dan Komisaris Utama LIB Juni Rahman. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
PT LIB mengaku awalnya menghendaki kompetisi dilanjutkan, tetapi setelah pertimbangan lebih lanjut akhirnya poin kedua, yakni penghentian Liga 2. Penghentian kompetisi pun bukan wewenang PT LIB pada saat itu.
ADVERTISEMENT
“Saat itu kami juga sudah menyampaikan, jika poin kedua yang diinginkan oleh klub yaitu ingin menghentikan kompetisi, LIB tidak memiliki kewenangan untuk menghentikannya. Kewenangan tersebut ada pada PSSI,” jelasnya.
Menyoal surat yang mengatasnamakan klub-klub peserta Liga 2, PT LIB mengaku belum mengetahui siapa saja dan berapa yang menandatangani kesepakatan tersebut. PT LIB kala itu hanya mempertimbangkan usulan yang dikirimkan kepadanya dari pihak klub masing-masing.
Dalam setiap usulan dari masing-masing klub, PT LIB juga turut mempertanyakan sebab seharusnya dalam lampiran adalah 'Kesepakatan bersama owner meeting klub Liga 2' pada 14 Desember lalu. Namun, karena ketidakjelasan ini maka PT LIB pun belum mengetahui isi dari kesepakatan bersama yang dikirimkan perwakilan klub-klub Liga 2 ke PSSI.
Pertandingan Liga 2 antara Persipura Jayapura vs Deltras FC, Minggu (18/9). Foto: Instagram/@deltras.official
Surat kesepakatan bersama itu dibuat usai pertemuan pemilik klub Liga 2 bersama Ketua Umum PSSI dan jajaran PT LIB. Para perwakilan klub-klub Liga 2 sejatinya baru membuat surat kesepakatan bersama itu setelah acara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa surat yang dikirimkan kepada LIB, termasuk beberapa surat atas nama klub masing-masing dan juga surat yang menyertakan kesepakatan bersama. Dan kami kembali sampaikan bahwa surat klub yang menjadi pertimbangan kami, dan seharusnya dalam lampiran adalah 'Kesepakatan bersama owner meeting klub Liga 2' pada 14 Desember 2022,” tambahnya.
“Dalam pertemuan usai acara itu, kami tidak mengetahui isi kesepakatan bersama, siapa saja dan berapa yang bertanda tangan dan detail lainnya. Oleh perwakilan klub-klub Liga 2, kesepakatan bersama tersebut akan dikirimkan ke PSSI,” ungkap Ferry.
PT LIB mengaku sudah menyampaikan kembali program kelanjutan Liga 2 2022/23 kepada Exco PSSI pada 12 Januari lalu. Merujuk surat yang dibuat 20 Desember 2022, PT LIB pun berniat melanjutkan Liga 2 2022/23 dengan sistem home and away serta kick-off pada 1 Februari hingga 14 Mei 2023, serta meminta petunjuk kepada Exco PSSI yang memiliki kewenangan dalam memutuskan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun akhirnya, PSSI sudah memutuskan untuk menghentikan Liga 2 dengan alasan permintaan dari klub-klub peserta. Di sisi lain, beredar kabar bahwa kesepakatan yang tertuang dalam bentuk surat tersebut diduga palsu.