Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra. Ia menjelaskan pelatihan ini merupakan langkah kedua dari projek VAR di Liga 1 setelah sebelumnya berkoordinasi dengan FIFA.
"Nah, step berikutnya itu ada edukasi. Edukasi ini dengan durasi minimal enam bulan, yang khusus wasitnya kami akan mulai pengenalannya," kata Asep kepada kumparan, Minggu (2/7).
"Jadi memang 4 sampai 7 [Juli] ini kami sudah mulai, instruktur kami akan memberikan teori, pengenalan kepada calon-calon wasit VAR dan asisten VAR," tambahnya.
Dalam sesi pelatihan pada 4 Juli mendatang, PT LIB akan memanggil 18 wasit Liga 1 musim 2023/24 serta 24 wasit Liga 2 musim 2023/24. Nantinya, 42 wasit tersebut akan bertugas sebagai wasit VAR dan asisten VAR yang beroperasi di Video Operating Room (VOR).
ADVERTISEMENT
Persiapan PT LIB untuk implementasi VAR sudah terlihat di Liga 1 musim ini. Saat ini, tidak ada lagi additional assistant referee (AAR) yang bertugas di belakang gawang.
Saat ini, pertandingan-pertandingan Liga 1 hanya dipimpin oleh empat perangkat pertandingan seperti sebelumnya, yakni wasit tengah, dua hakim garis, dan ofisial keempat.
"Untuk wasit VAR dan asisten VAR ini PSSI yang menentukan, jadi Referee Department yang menentukan termasuk yang akan dipanggil nanti itu ada 18 wasit Liga 1 dan 24 wasit Liga 2," terang Asep.
"Nah mereka ini yang akan mengikuti [pelatihan] dan kandidat untuk menjadi wasit VAR dan asisten VAR," tambahnya.
VAR ditargetkan mulai diimplementasikan di Liga 1 pada pertengahan musim ini. Dalam tahap edukasi, selain pengenalan juga akan ada sesi analisa hingga simulasi dalam pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Nanti ada sesi teori, lalu berikutnya ke sesi analisa dari klip-klip yang memang dipersiapkan untuk proses pelatihan dari para wasit, sampai nanti ada pelatihan offline, simulasi saat pertandingan, tapi dalam intensitas yang enggak terlalu tinggi, bukan laga resmi," kata Asep.