PT LIB Tak Punya Wewenang soal Sanksi Yuran Fernandes: Ranah Komdis PSSI
16 Mei 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Yuran Fernandes disanksi Komdis PSSI dengan larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan harus membayar denda sebesar Rp 25 juta. Ini merupakan buntut dari kritik pedasnya terhadap sepak bola Indonesia beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
PT LIB mengaku tak bisa melakukan intervensi terkait hal ini. Sebab memang, urusan sanksi adalah ranah Komdis PSSI.
"Kalau dari sisi liga, kasus Yuran ini juga terjadi di kasus sebelumnya seperti Bojan Hodak dan Paul Munster. Termasuk juga isu-isu tentang komunikasi jelek oleh pemilik klub, kami sampaikan semua ke komdis," kata Dirut PT LIB, Ferry Paulus, kepada awak media, Kamis (15/5).
"Karena komdis ini badan independen, yang saya tahu hasilnya bahwa pelatih itu diberi peringatan keras. Tapi Yuran ini saya juga tidak tahu deskripsinya apa soal 12 bulan itu. Dari sisi liga, kami tidak punya wewenang apa-apa untuk berkomentar karena ini ranah dari komdis. Yang pasti semua pelanggaran yang ditabulasi dikirim ke komdis," tambahnya.
Sanksi Yuran Fernandes ini tak hanya menyita perhatian publik. FIFPRO selaku serikat pemain sepak bola profesional sedunia juga turut berkomentar.
ADVERTISEMENT
FIFPRO merasa semua pesepak bola profesional harus dapat mengekspresikan diri mereka secara bebas. Ferry Paulus juga mengatakan bahwa PT LIB pun tak bisa berkomentar apa-apa soal FIFPRO.
"Kemudian komplain dari FIFpro, kami tidak bisa komentar tentang itu. Buat kami kalau ranahnya di kami misalnya seperti tunggakan gaji akan kami respons," jelas Ferry.
"Karena ini dari Komdis PSSI, tidak bisa komdis kami ajak dialog soal ini. Dapurnya berbeda," tambahnya.
Yuran Fernandes mengkritik sepak bola Indonesia usai PSM Makassar kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2024/25 di Stadion Maguwoharjo pada Sabtu (3/5). Laga itu dinilai kontroversial oleh kubu PSM karena kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Seusai laga, Yuran menumpahkan unek-uneknya terhadap sepak bola Indonesia melalui Instagram Story. Bek asal Tanjung Verde ini menyinggung soal korupsi di sepak bola Indonesia.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tulis Yuran Fernandes.