Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Voting Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) masih menunjukkan pengakuan akan kualitas Paul Pogba. Terbukti, gelandang Manchester United ini masuk susunan tim terbaik Premier League atau PFA Team of the Year.
ADVERTISEMENT
Kalau menilik statistik, Pogba memang pantas berada di daftar tersebut bersama enam pemain Manchester City dan empat penggawa Liverpool. Begitu besar kontribusinya untuk United lewat torehan 13 gol dan 9 assist di ajang liga.
Walau demikian, masih muncul nada sumbang akan pemilihan Pogba. Salah satunya datang dari eks penyerang Timnas Inggris, Gary Lineker.
Lineker menilai, Pogba tidak sepantasnya masuk PFA Team of the Year setelah menunjukkan inkonsistensi di paruh pertama musim 2018/19. Ya, pembahasan tentang Pogba dalam kurun tersebut memang didominasi konfliknya dengan Jose Mourinho serta pencopotan ban kapten, alih-alih penampilan impresif.
"Pogba adalah pesepak bola yang menyajikan keindahan. Tak perlu meragukan kualitasnya karena dia tampil luar biasa di sejumlah laga," tutur Lineker kepada BBC.
ADVERTISEMENT
"Namun, saya berpikir bahwa dia tak pantas masuk PFA Team of the Year mengingat penampilan naik-turun, terutama pada era kepelatihan Jose Mourinho. Dia tak cukup konsisten," katanya.
Ketimbang Pogba, Lineker lebih memilih Eden Hazard milik Chelsea. Terlebih lagi, kiprah pemilik nama terakhir lebih menonjol lewat sumbangan 19 gol dan 13 assist untuk The Blues.
Yang menjadi nilai plus lain buat Hazard, hanya 4 golnya lahir dari titik putih. Sementara itu, Pogba mencetak 7 golnya lewat eksekusi penalti.
Pandangan serupa diutarakan eks striker Timnas Inggris lainnya, Alan Shearer. Seperti Lineker, Shearer tak setuju dengan kehadiran Pogba di susunan PFA Team of the Year atas dasar inkonsistensi.
Perbedaannya, Shearer bukan memilih Hazard, melainkan Georginio Wijnaldum dari Liverpool. Wijnaldum sendiri tak menonjol dalam hal produktivitas seperti Hazard. Dia cuma mencetak 3 gol dan 1 assist di Premier League musim ini.
ADVERTISEMENT
Bukan berarti Wijnaldum tak memiliki peran penting. Dengan keunggulan fisik, dia menunjukkan kontribusi vital dalam permainan gegenpressing ala Juergen Klopp.
"Saya terkejut saat para pemain melihat Pogba sebagai sosok konsisten. Menurut saya, Georginio Wijnaldum adalah Mr. Consistent. Dia menunjukkan penampilan solid dan menjadi pemimpin di lini tengah Liverpool. Dia bermain dengan rapor 8 dari 10 setiap pekan," kata Shearer.