Ratu Tisha Destria Resmi Jadi Sekjen PSSI yang Baru

7 Juli 2017 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PSSI (Foto: Twitter/ @pssi__fai)
zoom-in-whitePerbesar
PSSI (Foto: Twitter/ @pssi__fai)
ADVERTISEMENT
Kursi Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kini tak lagi kosong. Setelah Ade Wellington mengundurkan diri pada 10 April 2017 lalu, posisi tersebut kini diisi oleh Ratu Tisha Destria.
ADVERTISEMENT
Semenjak pertengahan Mei lalu, PSSI, melalui Komite Eksekutif, telah melakukan serangkaian tes untuk mencari Sekjen yang baru. Dari lima pelamar yang mengikuti psikotes, tes kesehatan, kompetensi teknis/akademis, PSSI mendapatkan tiga nama: Ratu Tisha Destria, Alief Syachviar, dan T. Alvin Aprianto.
Sebelumnya, ketika tidak ada orang yang menjabat, posisi Sekjen PSSI ditempati oleh Joko Driyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt Sekjen). Tisha sendiri terpilih melalui rapat Komite Eksekutif.
"Sore ini, sesuai statuta, Ketua Umum (PSSI, Edy Rahmayadi) melalui Komite Eksekutif (Exco) memutuskan berdasarkan fit and proper, saudari Tisha sebagai Sekjen PSSI untuk masa kepengurusan sisa, yaitu hingga 2020," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, di Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
ADVERTISEMENT
"Alasan terpilihnya, ya, macam-macam, 10 anggota Exco masing-masing memiliki alasan tersendiri. Salah satunya mungkin karena dianggap sudah cakap ikut di dalam organisasi pengelolaan kompetisi pada musim lalu (Indonesian Soccer Championship, red), kemudian masing-masing (anggota) Exco punya harapan masing-masing," sambungnya.
Tisha sendiri bukan sosok baru di dalam persepakbolaan Indonesia. Musim ini, dia juga menjabat sebagai Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1. Namun, begitu diresmikan sebagai Sekjen PSSI, jabatan tersebut ditinggalkannya.
Musim lalu, Tisha menduduki posisi Kepala Kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang menjalankan turnamen Indonesian Soccer Championship.
"Alhamdulillah setuju semuanya dan memilih Tisha. Kelebihannya banyak seperti disampaikan oleh departemen personalia. Pertama tes kesehatan dia nomor satu, psikotes-nya nomor satu, lalu kemampuan yang berkaitan dengan organisasi persepakbolaan dia juga nomor satu."
ADVERTISEMENT
“Jadi, hampir tidak ada dari total 31 pelamar yang bisa menyainginya bahkan peringkat nomor dua atau tiga tidak ada yang mengejar nilainya," jelas Iwan.
Iwan juga menambahkan terpilihnya Tisha bukan tanpa pertimbangan yang matang. PSSI juga telah belajar dari kesalahan sebelumnya. Namun demikian, kata Iwan lagi, bukan berarti Sekjen sebelumnya tidak menjalankan tugas dengan baik.
"Tadi saya sampaikan ‘kan? Yang sudah-sudah jadi pelajaran yang berharga. Saat fit and proper test saya kebetulan hadir dan salah satu item yang kami sampaikan kepada calon yang diberikan kepada lima calon pelamar waktu itu dan bahwa ‘Punyakah anda waktu 24 jam dalam satu hari untuk meladeni pertanyaan dari teman-teman media?’ dan Tisha menjawab sanggup," tutur Iwan.
ADVERTISEMENT
"Salah satu pembahasan yang diminta adalah Tisha disuruh memilih dan dia sudah memilih tadi untuk meninggalkan jawabatannya dan memilih menjadi Sekjen."
“Mungkin Senin/Selasa, Tisha akan bertemu dengan sejumlah (anggota) Exco. Fungsi Sekjen itu ‘kan melaksanakan kebijakan, baik dari PSSI sendiri, dari Kongres PSSI, dari AFC, AFF, FIFA dan sebagainya. Mungkin (tugasnya kelak) akan dikomunikasikan Exco kepada Tisha," jelas Iwan.