Reaksi David Luiz Kena Kartu Merah Kontroversial di Duel Wolves vs Arsenal

Pemain Arsenal David Luiz menjatuhkan pemain Wolves di kotak penalti pada pertandingan lanjutan Premier League di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris. Foto: Nick Potts/Pool/REUTERS

David Luiz tak terima dengan hukuman kartu merah yang ia dapat di laga Wolves vs Arsenal. Bek berusia 33 tahun itu lalu menumpahkan kekesalannya di akun Instagram pribadinya.

Bagaimana Luiz tidak kesal? Kartu merah yang ia terima jelang turun minum itu memang terbilang kontroversial.

Semua bermula saat laga memasuki injury time babak pertama. Solo run penyerang Wolves, Willian Jose, kudu terhenti karena mendapat adangan dari Luiz.

Melihat itu, wasit Craig Pawson langsung menunjuk titik putih. Tak hanya itu, dia juga mengeluarkan kartu merah buat Luiz.

Padahal, dalam tayangan ulang yang bertebaran di media sosial, aksi Luiz sebetulnya tak sepenuhnya salah. Luiz tampak tidak sengaja melakukan kontak ringan yang membuat Jose terjatuh.

Alhasil, Arsenal yang sempat unggul duluan lewat gol Nicolas Pepe harus menutup babak pertama dengan skor 1-1. Ini setelah Ruben Neves melakukan tugasnya sebagai algojo penalti dengan baik.

Bermain dengan 10 pemain membuat Arsenal kesulitan meladeni Wolves. The Gunners kebobolan gol lagi di menit awal babak kedua. Joao Moutinho jadi pahlawan Wolves.

Situasi memburuk bagi Arsenal setelah kiper Bernd Leno juga dihukum kartu merah. Akibatnya, pasukan Mikel Arteta itu harus pulang tanpa poin dari Molineux.

Usai pertandingan, Luiz meluapkan kekesalannya di Instagram. Dalam sebuah unggahan, eks pemain Chelsea itu menuliskan kata-kata 'unbelievable' lengkap dengan emoji marah.

David Luiz menuangkan kekesalannya atas kartu merah yang ia terima. Foto: admin

Arteta sendiri mengaku heran dengan kartu merah Luiz. Menurut dia, tidak ada kontak yang terjadi antara Luiz dan Jose.

"Saya sudah melihat rekaman ulang pelanggaran dari lima sudut berbeda dan tidak melihat ada kontak," kata Arteta.

"Saya pengin lihat jadinya apakah VAR punya sudut yang berbeda. Kenapa? Karena jika perangkat pertandingan membuat keputusan pasti sudah melihat sesuatu."

"Nah, saya mengharapkan betul untuk melihat apa yang mereka liat sebagai sebuah pelanggaran. Tapi, saya tak melihat apa-apa," imbuh dia.

***