"Rekaman" Latih Tanding Timnas U-22 di Karawaci

23 Februari 2017 12:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bimasakti dan pemain saat latihan Timnas U-22 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bimasakti dan pemain saat latihan Timnas U-22 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Rumput masih basah. Pagi baru datang. Di Lapangan Sekolah Pelita Harapan Karawaci, Tangerang, jarum jam baru saja menunjukkan pukul 07.40 ketika jajaran pelatih dan pemain Tim Nasional Indonesia U-22 memasuki lapangan latihan.
ADVERTISEMENT
Kamis, 23 Februari 2017, adalah hari ketiga Evan Dimas dan kawan-kawan menjalani pemusatan latihan dan seleksi di bawah asuhan pelatih Luis Milla. Pagi ini Milla bersama asisten pelatih Eduardo Perez, Miguel Gandia serta Bima Sakti, dan Direktur Teknik Timnas Danurwindo datang bersamaan. Satu per satu mereka turun dari bus dan langsung menuju bench yang ada di sisi kanan lapang.
Tak lama berselang para "Garuda Muda” turun dari bus dengan diikuti dokter Timnas Syarif Alwi. Mereka segera berganti sepatu, membuka jaket, dan bersiap-siap menuju lapangan.
Sementara itu, 15 menit sebelum kedatangan rombongan pelatih dan pemain, Pelatih U-19 Indra Sjafri dan Pelatih U-16 Fakhri Husaini sudah lebih dahulu datang bersama Deputi PSSI Bidang Sepak Bola Fanny Riawan.
ADVERTISEMENT
Di saat pemain tengah bersiap, Gandia berlari ke tengah lapangan menyusun delapan bola berhadapan, kemudian menyusul Milla, Indra, Fakhri, dan Danurwindo berjalan perlahan menghampiri. Ada diskusi kecil di tengah lapangan di antara mereka.
Usai bersiap, ke-25 pemain langsung turun ke lapangan dan langsung mengenakan setelan rompi berbeda warna: oranye dan kuning. Mereka berjalan ke tengah lapangan dan membentuk lingkaran untuk kemudian berdoa sebelum memulainya latihan.
Tepat pukul 08.00, latihan pun dimulai. Sesuai jadwal. Para pemain langsung melakukan peregangan dengan dimulai dengan lari-lari kecil. Di sisi gawang Perez langsung mengajak tiga penjaga gawang secara bergantian melakukan pemanasan. Cara menghadapi bola atas, bawah, dan antisipasi umpan silang masih menjadi menu latihan.
08.15, Latih Tanding Dimulai
ADVERTISEMENT
Mengenakan rompi kuning, Evan Dimas, Hargianto, dan Gian Zola mengawal lini tengah memainkan umpan-umpan pendek, sementara di lini belakang ada Ryuji Utomo dan Putu Gede yang sesekali naik membantu serangan.
Terdengar Ryuji menjadi komando dengan teriakan “passing, passing, passing”. Ketika timnya kehilangan bola ia dengan lantang untuk meneriaki “pressing, pressing, pressing!” dan “jangan ambil sekali!”
Untuk Anda yang belum paham maksud “jangan ambil sekali”, ini adalah instruksi yang biasa diteriakkan para pelatih dan pemain agar anak buah atau rekan setimnya tidak langsung “menghajar” pemain yang sedang menguasai bola, melainkan mendekatinya dulu, mengganggu dan memberikan tekanan, lalu mencuri bolanya.
Sementara di sisi yang mengenakan rompi oranye, terlihat sebaliknya. Kesalahan passing dan koordinasi antara lini belakang, tengah, dan depan terlihat berantakan. Serangan yang dibangun selalu bisa dipatahkan oleh duet Evan dan Hargianto di lini tengah. Sementara itu, sisi sayap yang diisi Febri Hariyadi dan Saddil Ramdani, beberapa kali gagal menembus pertahanan.
ADVERTISEMENT
Sepuluh menit latih tanding ini berjalan, kerja sama Evan dan Hargianto yang melakukan operan satu-dua di sisi kiri pertahanan diselesaikan dengan umpan silang ke arah Yabes Roni. Dengan tenang ia menceploskan bola ke sisi kanan kiper Kurniawan Kartika Ajie. Skor berubah menjadi 1-0.
Tak lama, tepatnya dua menit berselang, Saddil membuat timnya mendapatkan penalti. Tusukannya ke dalam kotak penalti dihentikan Ryuji dengan tekel. Nur Hardiyanto, yang menjadi algojo, gagal memanfaatkan peluang untuk menyamakan kedudukan. Tendangan ke sisi kanan penjaga gawang, Rully Desrian, ditepis.
Setelahnya, permainan masih dominasi oleh Evan dan rekan-rekannya. Penguasaan bola dan operan-operan pendek terus diperagakan. Sementara di tim oranye, Paulo Sitanggang terlihat bekerja sendirian. Hanya sesekali pergerakan Febri dan Saddil menusuk pertahanan. Beberapa percobaan mereka juga gagal.
ADVERTISEMENT
Latih Tanding Babak Kedua
Ada beberapa pemain yang berganti tim di babak kedua, termasuk Rully, yang sebelumnya mengawal gawang tim rompi kuning gantian membela tim rompi oranye. Begitu juga sebaliknya dengan Kurniawan. Sementara itu, Saddil dan Febri bertukar posisi. Saddil pindah ke sayap kanan, sementara Febri ke sayap kiri.
Sepuluh menit berselang, melalui kemelut di depan gawang, Nur Hardiyanto membayar kesalahannya pada babak pertama dengan melesakkan gol melalui kaki kanannya. Skor berubah menjadi 1-1.
Selepas Paulo dan Marinus Manewar melakukan kick-off dengan sigap Saddil merebut bola dan langsung menggiring ke sisi pertahanan yang tak dijaga begitu ketat oleh Ryuji. Alhasil Saddil berhasil menceploskan bola menggunakan kaki kirinya ke sisi kiri gawang Kurniawan. Tim kuning kembali memimpin, 2-1.
ADVERTISEMENT
Peluang kembali terjadi pada menit ke-18, lewat umpan menusuk dari Nasir ke sisi kiri, Febri mendapatkan peluang emas. Sudah berhadapan satu lawan satu dengan Kurniawan, tendangan kaki kiri Febri yang mengarah ke sisi kanan berhasil ditepis.
Namun, tiga menit kemudian, lewat kerja sama umpan satu-dua dengan Nasir, Febri berhasil membayar kesalahannya dengan melakukan step over mengecoh Kurniawan dengan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya. Gol. Tim kuning unggul 3-1.
Menjelang akhir, stamina para pemain mulai habis. Terbukti beberapa kesalahan passing terlihat di 10 menit di akhir babak kedua. Ditariknya Evan juga menjadi salah satu faktor yang membuat lini tengah tim rompi kuning menjadi lemah.
Tak banyak peluang tercipta dan perebutan bola banyak terjadi di tengah lapangan. Tusukan-tusukan dari pinggir lapangan juga tak terlihat. Teriakan dari para pemain juga tak lagi terdengar, hanya sesekali Gandia berteriak “passing!” dan “control!
ADVERTISEMENT
Pukul 09.35 pertandingan babak kedua usai dan seluruh pemain berkumpul untuk kemudian berdiskusi dan menutup latihan dengan berdoa dan berteriak “Indonesia!"
Namun, Perez langsung meneriaki ketiga kiper untuk berlatih (kembali). Menu antisipasi bola bawah menjadi "latihan ekstra" bagi ketiga kiper itu selama 20 menit.
Pukul 10.00 para staf kepelatihan, pemain, jajaran pengurus PSSI kembali berkemas untuk kembali ke penginapan yang tak jauh dari lapangan latihan, yaitu di Hotel Yasmin, Karawaci.