Resmi: Iwan Bule Ketua Umum PSSI 2019-2023

2 November 2019 13:23 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Ketua Umum PSSI M Iriawan melambaikan tangannya saat pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11).  Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Ketua Umum PSSI M Iriawan melambaikan tangannya saat pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule, resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2019-2023. Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan Sabtu (2/11/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Iwan menang mutlak dengan perolehan 82 suara.
ADVERTISEMENT
Iwan menjadi satu dari tiga calon ketua umum yang tersisa dalam KLB PSSI tersebut bersama Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah. Sementara, delapan calon lain mengundurkan diri.
Awalnya, ada 11 calon ketua umum yang lolos verifikasi Komite Pemilihan (KP), termasuk Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. Namun, La Nyalla kemudian memutuskan mundur sebelum Kongres digelar.
Calon Ketua Umum PSSI M Iriawan melambaikan tangannya saat pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Sabtu (2/11). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pada Hari-H, tujuh orang lain menyusul mundur, diawali oleh Bernhard Limbong. Limbong mundur sebelum masuk ke ruang Kongres dengan alasan sibuk mengurusi bisnisnya.
Setelah itu, enam calon lagi—Vijaya Fitriyasa, Fary Djemy Francis, Sarman, Yesayas Oktavianus, Benny Erwin, dan Aven Hinelo—memutuskan angkat kaki dari ruangan Kongres. Mereka WO karena merasa ada intransparansi yang mencederai Kongres.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, tersisa tiga nama: Iwan, Rahim, dan Arif. Dari tiga nama tersebut, hanya Iwan yang mendapatkan suara. Dari total 86 voter, 82 memilih Iwan, sementara tiga voter abstain dan satu voter lagi—Persis Solo—tidak mengikuti pemilihan.
Tabel penghitungan suara pemilihan Ketua Umum PSSI. Foto: kumparan/Ferry Tri Adi Sasono
Setelah pemilihan selesai, Rahim buka suara kepada media. Dia menyayangkan keputusan WO yang dilakukan sejumlah calon tadi.
"Jangan meninggalkan Kongres, nanti enggak dapat simpati. Lihat saja tadi mereka disoraki. Mereka enggak dengar kata-kata saya. Kalau mau protes, datang saja ke PSSI sebelum Kongres. Tanya tiga bulan sebelumnya. DI FIFA juga begitu kalau mau tanya," kata Rahim kepada wartawan.
Rahim pun menilai pemilihan dilakukan secara fair dan siap bekerja bersama Iwan. "Siapa pun yang memimpin harus didukung. Kalah bukan berarti jadi musuh. Insyaallah saya positive thinking, tidak pusing. Pemilihan sudah dilakukan secara sportif," ucapnya.
Ketua Umum PSSI 2019-2023. Foto: Nadia P/ kumparan.