Respons Penyusup di Kediri, Dewas PN-SSI Minta Suporter Taat Larangan Away

16 Juli 2023 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persik Kediri Yusuf Meilana Fuad (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Arema Fc Arkha Fikri (tengah) pada pertandingan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persik Kediri Yusuf Meilana Fuad (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Arema Fc Arkha Fikri (tengah) pada pertandingan Liga 1 di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kericuhan akibat adanya penyusup di laga Persik Kediri vs Arema FC pada pekan ketiga Liga 1, Sabtu (15/7) lalu, menjadi perhatian publik. Salah seorang Dewan Pengawas (Dewas) Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI), Budiman Dalimunthe, ikut angkat suara.
ADVERTISEMENT
Liga 1 2023/24 memang memberlakukan larangan away untuk suporter. Maka dari itu, Budiman berharap para pendukung dapat menaati aturan tersebut.
"Semoga teman-teman suporter mampu menahan diri. Bijak dalam mendukung tim kebanggaannya masing-masing," kata Budiman dalam keterangan resmi, Minggu (16/7).
"Ikuti aturan terkait away suporter yang sedang diterapkan, untuk perlahan tapi pasti, menuju kondisi normal, selepas pandemi dan beberapa peristiwa serta tragedi yang tidak kita inginkan kembali terjadi di dunia sepak bola," lanjutnya.
Sejumlah suporter terlibat kericuhan saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023). Foto: Prasetia Fauzani/Antara Foto
Budiman juga mengingatkan, sekarang masih dalam upaya transformasi sepak bola yang dicanangkan FIFA. Ia meminta suporter memahami UU Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan, terutama Pasal 54 terkait Penonton (Spectator) dan Pasal 55 terkait Pendukung (Supporter) tentang Hak dan Kewajiban komunitas suporter untuk berbadan hukum dan/atau berorganisasi.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, saat ini seluruh klub BRI Liga 1 sudah menerapkan penjual tiket secara online. Semoga Federasi (PSSI) pun bisa segera merilis Manual dan Guideline terkait suporter (di dalam Regulasi Kompetisi), terutama tentang Membership seperti halnya Fans ID yang diterapkan oleh FIFA," jelas Budiman.
"Semoga dalam Regulasi, Federasi juga mewajibkan dan diterapkan nya seluruh klub peserta BRI Liga 1 dan Liga 2 memiliki Community Relation Officer ataupun Supporter Liaison Officer seperti di Inggris dan Jerman, yang bertugas menjadi HUB terkait komunitas (Spectators, Supporter, Fan, Followers, Flaneurs, etc," tandasnya.
Logo FIFA di markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Beberapa penyusup di laga Persik vs Arema diduga adalah oknum Aremania karena mereka melakukan selebrasi saat 'Singo Edan' mencetak gol. Itu akhirnya membuahkan kericuhan dalam laga yang berakhir 5-2 untuk kemenangan 'Macan Putih'.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra, mengungkapkan pihaknya telah mengamankan 12 orang. Selusin penyusup tersebut tidak datang dari Malang, melainkan dari sekitar Kediri.
"Ada 12 orang yang kami amankan. Bukan dari Malang, melainkan dari sekitar juga. Dari Kandangan, Blitar," ujar Teddy dalam keterangan resmi, Sabtu (15/7).
"Meskipun jumlahnya tidak besar, ini bisa menjadi potensi yang bisa mengganggu dan merugikan persepakbolaan kita sendiri," sambungnya.